INDONEWS.ID

  • Rabu, 20/09/2017 09:28 WIB
  • Pengamat: Polemik Film G30S Bisa Jadi Komoditas Lawan Politik Jokowi

  • Oleh :
    • very
Pengamat: Polemik Film G30S Bisa Jadi Komoditas Lawan Politik Jokowi
Tugu Pahlawan Revolusi. (Foto: Kompas.com)

Jakarta, INDONEWS.ID - Polemik terkait rencana pemutaran kembali film G-30S/PKI akan memposisikan sikap Presiden Joko Widodo yang sesunguhnya terhadap organisasi terlarang itu.

"Ini bisa saja test on the water terhadap pemerintahan sekarang, ke arah mana posisi dan sikap pemerintah. Jika Jokowi membiarkan penayangan film tersebut, tentu akan disambut baik kalangan yang selama ini membenci komunis atau PKI," ujar pengamat politik  Pangi Syarwi Chaniago melalui siaran pers, Rabu (20/9).

Baca juga : Hikmahanto Sayangkan Isu "No Vote atau Against" terkait R2P Jadi Komoditas Politik

Namun, Presiden akan mendapat citra buruk dari sebagian masyarakat yang menilai bahwa film G30S/PKI sarat dengan kebohongan dan alat propaganda politik Orde Baru. 

Namun, kata Pangi, jika Presiden Jokowi melarang pemutaran film tersebut, maka ada kalangan yang mempertanyakan komitmen untuk “menggebuk PKI” yang pernah dilontarkan Jokowi.

Baca juga : Generasi Muda Harus Berkarya dan Meneruskan Cita-Cita Para Pahlawan

"Pemutaran film  ini sejalan dengan pernyataan Jokowi  untuk ‘gebuk PKI’. Kalau tiba-tiba dilarang, bisa kontraproduktif dengan pernyataan presiden sebelumnya. Ini bisa blunder dan bunuh diri politik bagi citra presiden apabila melarangnya," kata Pangi. 

Oleh karena itu, Pangi mengharapkan Presiden terampil mengelola isu-isu PKI, tidak bereaksi berlebihan dan reaksioner agar tidak menjadi komoditas politik. 

Baca juga : Dukung Pembuatan Film G30S Baru, Mendagri Ajukan Sejumlah Kriteria

"Kalau tidak bisa dimanajemen dengan baik, maka bisa dijadikan komoditas politik oleh lawan dan berpotensi menggerus dan membahayakan citra Jokowi," kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu. 

Pangi mengatakan, pernyataan Presiden Jokowi meminta film G-30S/PKI diperbaiki merupakan hal yang wajar. Hal itu dinilainya sebagai sebuah sudut pandang Presiden menyikapi polemik tersebut. (Very)

Artikel Terkait
Hikmahanto Sayangkan Isu "No Vote atau Against" terkait R2P Jadi Komoditas Politik
Generasi Muda Harus Berkarya dan Meneruskan Cita-Cita Para Pahlawan
Dukung Pembuatan Film G30S Baru, Mendagri Ajukan Sejumlah Kriteria
Artikel Terkini
Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi di Kemenkopolhukam Bahas Situasi di Papua dan Permasalahan Tanah di Sumsel
Cegah Perang yang Lebih Besar, Hikmahanto Sarankan Menlu Retno untuk Telepon Menlu Iran Agar Tidak Serang Balik Israel
Menakar Perayaan Idulfitri dengan Kearifan Lokal Secara Proporsional
Pj Bupati Maybrat Sidak Kantor Distrik Ayamaru Jaya, Ini yng Dijumpai
Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik, Menko Airlangga Berbincang Hangat dengan Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas