INDONEWS.ID

  • Sabtu, 30/09/2017 22:22 WIB
  • Mabes Polri Benarkan Senjata Yang Tertahan di Bandara Soetta Adalah Milik Polri

  • Oleh :
    • hendro
Mabes Polri Benarkan Senjata Yang Tertahan di Bandara Soetta Adalah Milik Polri
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto memberi penjelasan kepada media terkait senjata import yang tertahan di Bandara Soetaa, Sabtu (30/9/2017)malam

 

Jakarta, INDONEWS.ID- Setelah adanya desakan dari Indonesia Police Watch (IPW) terkait kedatangan senjata impor dari luar negeri, akhirnya Mabes Polri mengakui  bahwa senjata tersebut adalah milik Polri sebagai barang yang sah.

Baca juga : Sambut Delegasi KTT ke-43 ASEAN, Tidak Ada Penutupan Penerbangan Reguler di Bandara Soetta

"Senjata di Bandara Soetta, yang dimaksud rekan-rekan (wartawan) adalah betul milik Polri, adalah barang yang sah,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu(30/9/2017)malam.

Menurut Setyo, semua sudah sesuai prosedur, mulai dari perencanaan, proses lelang, di-reviewIrwasum dan BPKP sampai pengadaan dan pembelian pihak ketiga sampai masuk ke Indonesia. Selanjutnya barang tersebut masuk ke wilayah pabean Soekarno Hatta.

Baca juga : Mesti Ada Transparansi Publik dalam Aturan Daerah Keamanan Terbatas di Bandara Soetta

 Nemun demikian, Setyo mengaku, pihaknya masih menunggu keluarnya rekomendasi dari Badan Intelijen Strategis (Bais) Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk dapat mengambil sebanyak 280 pucuk senjata yang tertahan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang Banten. Senjata-senjata api itu diketahui merupakan jenis pelontar, berikut amunisinya.

Lebih lanjut Setyo mengatakan, keberadaan rekomendasi diperlukan untuk setiap senjata api yang didatangkan instansi berwenang di Indonesia.

Baca juga : Kasus Pelecehan Saat Rapid Test di Bandara Soetta, Polisi Jemput Bola Periksa Korban

"Barang harus masuk dulu ke Indonesia, dikarantina, dicek Bais TNI, baru diberi rekomendasi. Apabila dalam pengecekannya ditemukan ketidaksesuaian, maka dapat direekspor. Tetapi selama ini, dalam pelaksanaannya, tidak pernah seperti itu," ungkap Setyo...

Sementara itu, berdasarkan data yang beredar, adapun barang-barang berupa senjata tersebut adalah Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) kaliber 40 x 46 milimeter sebanyak 280 pucuk. Senjata dikemas dalam 28 boks (10 pucuk/boks), dengan berat total 2.212 kilogram.

Lalu, amunition castior 40mm, 40x 46mm round RLV-HEFJ dengan fragmentasi eksplosif tinggi Jump Grenade. Itu dikemas dalam 70 boks (84 butir/boks) dan 1 boks (52 butir). Total ada 5.932 butir (71 boks) dengan berat 2.829 kg. (hdr)

 

Artikel Terkait
Sambut Delegasi KTT ke-43 ASEAN, Tidak Ada Penutupan Penerbangan Reguler di Bandara Soetta
Mesti Ada Transparansi Publik dalam Aturan Daerah Keamanan Terbatas di Bandara Soetta
Kasus Pelecehan Saat Rapid Test di Bandara Soetta, Polisi Jemput Bola Periksa Korban
Artikel Terkini
Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi Teknis Kesehatan TNI Tahun 2024
Terinspirasi Langkah Indonesia, Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR
Ketua KIP: Pertamina Jadi `Role Model` Keterbukaan Informasi Publik di Sektor Energi
Kemendagri Intruksikan Pemprov Kaltara Percepat Pembangunan Daerah Berbasis Inovasi
Semangat Kartini dalam Konteks Kebangsaan dan Keagamaan Moderen
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas