INDONEWS.ID

  • Senin, 02/10/2017 16:01 WIB
  • BPS: Kelompok Pendidikan Penyumbang Inflansi Tertinggi

  • Oleh :
    • hendro
BPS: Kelompok Pendidikan Penyumbang Inflansi Tertinggi
ilustrasi inflansi (ist)

Jakarta,INDONEWS.ID- Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga merupakan penyumbang inflansi tertinggi yaitu sebesar 1,03 persen. Kelompok itu memberikan andil inflasi sebesar 0,08 persen. Demikikan diungkapkan kepala BPS Suhariyanto.

"Uang kuliah memberikan andil 0,04 persen. Uang sekolah SD, SMP, dan SMA juga sudah muncul sejak bulan lalu sebesar 0,01 persen," kata Suhariyanto di Jakarta, Senin (2/10/2017).

Baca juga : Kemenperin Hadirkan Pusat Keunggulan Elektrifikasi Industri Otomotif di Jawa

Menurut Suhariyanto, pihaknya mencatat inflasi secara bulanan sebesar 0,13 persen pada September 2017. Sementara, inflasi sebesar 2,66 persen tercatat secara tahun kalender (year to date/ytd) dan sebesar 3,72 persen secara tahunan (year to year/yoy).

Suhariyanto menjelaskan, inflasi bulanan September 2017 lebih rendah dibandingkan September 2016 yang tercatat sebesar 0,22 persen tetapi lebih tinggi dibandingkan September 2015 yang mengalami deflasi 0,05 persen. Sementara, inflasi tahunan September 2017 lebih tinggi dibandingkan September 2016 yang tercatat sebesar 3,07 persen tetapi lebih rendah dibandingkan September 2015 (yoy) sebesar 6,83 persen.

Selain itu, kelompok pengeluaran sandang mengalami inflasi sebesar 0,52 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,34 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,21 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,16 persen, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen.

Sementara, tambah Suhariyanto, kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0,53 persen.Komoditas yang memberi andil deflasi di antaranya bawang merah sebesar 0,04 persen, daging ayam ras dan bawang putih masing-masing sebesar 0,03 persen, telur ayam ras, tomat sayur, dan cabai rawit masing-masimg sebesar 0,02 persen, dan bayam, kangkung, dan semangka masing-masing sebesar 0,01 persen.

Dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), sebanyak 50 kota mengalami inflasi dan 32 mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 1,59 persen dan terendah di Mamuju dan Depok sebesar 0,01 persen. Sementara, deflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,04 persen dan deflasi terendah terjadi di Tembilahan sebesar 0,01 persen.

Baca juga : Ekonomi RI Triwulan II-2021 Tumbuh 7,07 Persen, BPS: Ini Sejumlah Pemicunya

 

Baca juga : BPS: Upah Nominal Harian Buruh Tani Nasional pada Juni Naik Rp56.794
Artikel Terkait
Kemenperin Hadirkan Pusat Keunggulan Elektrifikasi Industri Otomotif di Jawa
Ekonomi RI Triwulan II-2021 Tumbuh 7,07 Persen, BPS: Ini Sejumlah Pemicunya
BPS: Upah Nominal Harian Buruh Tani Nasional pada Juni Naik Rp56.794
Artikel Terkini
Rayakan HUT Indonews.id ke-8, Pemred Asri Hadi Ajak Pembaca Setia Bantu Penderita Kanker di Indonesia, Begini Caranya!
Pj Wali Kota Kediri: Yogyakarta Punya Malioboro, Kota Kediri Punya BrantasTic
Sudah Dibatalkan MK, Partai Buruh Akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada
Update Banjir Bandang di Agam, Korban Meninggal 19 Orang
KNKT Minta Semua Pihak Buat Rencana Perjalanan Wisata yang Baik dan Bijak
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas