INDONEWS.ID

  • Rabu, 04/10/2017 11:23 WIB
  • Di Rakornas Kadin, Presiden Jokowi Kritik Politikus "Nyambi" Dunia Usaha

  • Oleh :
    • very
Di Rakornas Kadin, Presiden Jokowi Kritik Politikus "Nyambi" Dunia Usaha
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dihadapan para peserta Rapat Kerja Nasional (Rakornas) 2017 Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (3/10/2017). (Foto: Biro Pers Istana)

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo mengapresiasi semangat tinggi yang dimiliki para pelaku usaha saat berdiskusi mengenai perkembangan dunia usaha di Tanah Air. Bahkan, Presiden berjanji akan kembali meluangkan waktu untuk melanjutkan diskusi tersebut.

"Saya akan menyediakan waktu saya full setengah hari, akan saya atur waktunya untuk lebih mendetailkan tadi yang disampaikan," ujar Presiden  saat memberikan sambutan dihadapan para peserta Rapat Kerja Nasional (Rakornas) 2017 Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (3/10/2017).

Baca juga : Kunker ke Halmahera Timur, Kepala BSKDN Beberkan Strategi Menjaga Keberlanjutan Inovasi

Meskipun demikian, Kepala Negara berpesan agar para pelaku usaha selalu optimistis dalam menjalankan usaha di Tanah Air. Mengingat saat ini tingkat kepercayaan investor terhadap Indonesia sudah semakin meningkat, mulai dari menjadi negara ke-4 tujuan investasi hingga peringkat kemudahan berbisnis yang berada di posisi 91 dari sebelumnya berada di posisi 106.

"Kalau angka seperti ini diragukan, ini yang meragukan sebetulnya bukan dunia usaha, saya yakin ini orang politik. Atau politikus yang nyambi dengan dunia usaha. Ada apa gitu lho," ungkapnya seperti dikutip dari siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden.

Baca juga : Pj Bupati Maybrat Kunjungi Batalyon SATGAS YONIF 133/Yudha Sakti di Susumuk

Disamping itu, kata Presiden, optimisme dalam dunia usaha juga bisa dilihat dari masih tingginya daya beli masyarakat. Walaupun banyak toko yang tutup, namun jasa kurir yang melayani usaha daring melonjak hingga 130 persen. Bahkan jasa perusahaan di bidang sewa gudang meningkat 14,7 persen dan pajak pertambahan nilai (PPN) saat ini menembus angka 12,14 persen.

"Artinya, disitu ada aktivitas ekonomi. Kalau tidak, itu naik dari mana? Kenapa masih tidak percaya? Angka ini angka riil. Kalau tidak ada kegiatan ekonomi yang menghasilkan nilai tambah, tidak mungkin muncul angka ini," kata Presiden.

Baca juga : UU DKJ Disahkan, Fahira Idris Soroti Pentingnya Dana Abadi Kebudayaan

Selain itu, perkembangan yang cukup signifikan di sejumlah bidang ekonomi turut menyumbangkan optimisme di kalangan dunia usaha. Di antaranya kenaikan sektor perdagangan sebesar 18,7 persen, sektor industri naik 16,36 persen dibanding tahun lalu, sektor pertanian sebesar 23 persen, hingga pertambangan ekspor yang sudah pulih dan mulai merangkak naik sebesar 30,1 persen.

"Angka seperti ini kalau tidak disampaikan isunya hanya daya beli turun. Saya lihat siapa yang berbicara, politik oh tidak apa. Kalau pengusaha murni saya ajak bicara. Kalau orang politik kan memang tugasnya itu, membuat isu-isu untuk 2019. Sudah kita blak-blakan saja," ucap Presiden.

Oleh sebab itu, Presiden mengingatkan pentingnya para pelaku usaha mencermati secara detail masa transisi yang tengah melanda dunia usaha saat ini. Pemerintah lanjutnya, akan berupaya membantu para pelaku usaha dari segi kebijakan.

"Saya setuju pertama mengenai BUMN. Ya betul BUMN ada 118, tapi anak dan cucunya hampir 800. Saya sudah perintahkan kemarin, yang 800 dimerger," tutur Presiden.

Tak lupa, para pelaku usaha di seluruh daerah di Tanah Air akan dirangkul pemerintah untuk bersama-sama memperbaiki kualitas dunia usaha Indonesia.

"Kita blak-blakan saja, belum semuanya baik dan masih banyak yang harus kita benahi.  Karena kalau nanti yang mengerjakan pemerintahan, birokrasi, beda. Sentuhannya beda. Tapi kalau masukannya konkrit, satu perintah, ini dikerjakan," ucap Presiden.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut di antaranya Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Kepala BKPM Thomas Lembong dan Ketua Umum KADIN Rosan Roeslani.

 

 

Artikel Terkait
Kunker ke Halmahera Timur, Kepala BSKDN Beberkan Strategi Menjaga Keberlanjutan Inovasi
Pj Bupati Maybrat Kunjungi Batalyon SATGAS YONIF 133/Yudha Sakti di Susumuk
UU DKJ Disahkan, Fahira Idris Soroti Pentingnya Dana Abadi Kebudayaan
Artikel Terkini
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tumbuh Untuk Menginspirasi: PNM Berikan Pelatihan Literasi Keuangan Digital Serta Kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Strategi Sukses dalam Mengimplementasikan HRIS di Perusahaan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas