Abdul Hadi WM: Tuhan Begitu Dekat Denganmu
Membaca Bung Dubes Fadjroel (Refleksi HUT ke-60)
Temu Bulanan Pusat Studi Air Power Indonesia
Pemikiran tentang ingin kembali membangun PLTN pasca kepemimpinan Presiden Joko Widodo dalam menuju Indonesia Maju (2030) maupun Indonesia Emas (2045), hendaknya tidak dinodai oleh pertimbangan segelintir orang yang tetap ingin memanfaatkan energi nuklir berbasis reaksi fisi ke dalam roadmap kebijakan energi negara kita ini.
Para kyai yang berada di belakang tiga pasang capres-cawapres memiliki pengikutnya sendiri yang dalam politik elektoral akan dihitung sebagai suara.
Bangsa ini memiliki sejarah panjang ketika dikendalikan oleh pemerintahan yang tidak mempunyai kemampuan, dan memiliki ambisi pribadi mapun keluarga. Mereka menggunakan segala macam cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Karena itu, demokrasi saat ini sedang berjalan menuju “mobokrasi”. Dan hal tersebut, menurut Plato, adalah seburuk-buruknya demokrasi.
Keberpihakan intelektual terhadap paslon tertentu tentu saja absah sebagai pilihan politik demokratik. Tetapi “mendiamkan” kekeliruan demokratik sebagai jalan menuju kekuasaan menjadi problematis bagi jati diri kecendikiawanan. Mengapa demikian? Karena intelektualitas identik dengan moralitas.
61 Tahun Denny JA, Kembali ke Rumah
Kini RR sudah meninggalkan kita. Siapa tidak kenal Rizal Ramli tokoh yang masa mudanya tumbuh dalam gerakan dan ranah intelektual.
Konflik Megawati VS PJ Memasuki Babak Baru?
Data COVID-19 Indonesia di laporan WHO terbaru
Komentar negatif yang berlebihan, seperti Gibran memakai alat bantu, untuk mendengar bisikan dari orang tertentu supaya bisa bicara dengan baik dalam acara tersebut.
Dunia kini juga meningkat