Nasional

Kemensos Upayakan Program Pengasuhan Alternatif Anak Panti

Oleh : Ronald - Selasa, 06/11/2018 11:55 WIB

Anak Panti Asuhan (ilustrasi)

Jakarta, INDONEWS.ID - Kementerian Sosial mengungkapkan, saat ini jumlah anak yang tinggal di panti asuhan sekitar 500 ribu hingga 600 ribu jiwa. Sementara jumlah panti asuhan di seluruh Indonesia hanya sekitar 7.000. 

Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos Edi Suharto menjelaskan bahwa anak panti masih memiliki keluarga itu maknanya luas. Ada yang benar-benar memiliki keluarga inti, yakni ayah dan ibu. Atau tinggal ada ibu atau ayahnya saja.

“Bisa juga kedua orangtuanya masih ada, tetapi berpisah karena perceraian. Bahkan bisa juga keluarga yang dimaksud adalah paman, bibi, kakek, atau nenek,” ujar Edi dikantor Kemensos pada Senin (5/11/2018) kemarin. 

“Kemensos terus mengupayakan program pengasuhan alternatif,” sambungnya.

Dijelaskan Edi, konsep pengasuhan alternatif yang dimaksud adalah mengembalikan anak-anak panti ini ke keluarganya. Petugas sosial dari Kemensos akan melakukan penelusuran keluarga untuk masing-masing anak penghuni panti asuhan.

Menurut Edi, pengasuhan anak di keluarga tetap lebih baik dibandingkan pengasuhan di panti. Dia menjelaskan di panti, sekitar 20 anak hingga 40 anak diasuh oleh satu pengasuh.

“Kondisi ini tidak ideal dalam pola pengasuhan anak. Karena tidak ada kedekatan dalam pengasuhan. Anak dalam pengasuhan butuh sosok sebagai contoh,” bebernya.

“Upaya paling utama adalah mengembalikan anak ke keluarga. Jika tidak ada, maka diupayakan mencari orang tua asuh,” tegas Edi.

Sementara itu, lanjut Edi, Kemensos sedang mengkaji pemberian bantuan (allowance) untuk keluarga yang bersedia menerima kembali anak-anak panti. Sehingga dengan adanya uang tersebut, bisa menjamin kehidupan anak setelah keluar dari panti.

“Meskipun pengasuhan dikembalikan ke keluarga, pihak panti tetap bisa memberikan pendampingan pengasuhan dengan mendatangi rumah keluarga anak tersebut,” pungkasnya. (ronald)

 

Artikel Terkait