Daerah

Tolak Pemberian Minuman Keras Oleh Polisi, Mahasiswa Papua : Ini Merendahkan Harga Diri Kami

Oleh : Ronald - Jum'at, 23/08/2019 20:02 WIB

Komisaris Christiaty yang mengantarkan langsung dua dus miras dan juga mie serta beras ke mahasiswa Papua itu langsung memberikan klarifikasi atas kirimannya tersebut. (Foto : istimewa)

Bandung, INDONEWS.ID - Ikatan Mahasiswa Tanah Papua di Bandung menolak dua dus minuman beralkohol yang dikirim oknum anggota kepolisian.

Minuman beralkohol jenis Whiskey tersebut dikirim oleh anggota polisi berseragam lengkap ke sekretariat Ikatan Mahasiswa Papua di kawasan Cilaki, Kota Bandung, Kamis, (22/8/2019).

Sontak, aksi pemberian minuman beralkohol tersebut membuat mahasiswa Papua di Bandung merasa tersinggung dengan pemberian minuman keras oleh anggota polisi.

"Itu sama saja merendahkan harga diri kami. Kami langsung bawa ke tempat aksi lalu kembalikan ke polisi," kata Miles C Jikwa, mahasiswa yang menerima minuman keras tersebut.

Diketahui, pemberian dua dus miras jenis whiskey ini bertepatan dengan aksi yang digelar mahasiswa Papua di depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat. Selain miras tadi, polisi juga memberikan mereka beras dan mie instan.

“Jadi sekitar jam 13.19, dua orang polisi yang satu pakai seragam lengkap namanya Christiaty, datang masuk ke asrama lalu memberikan dua dus wiski. Dia bilang ‘ini nanti buat malam, jangan bilang siapa-siapa’,” ujar Miles.

Tidak mau menerima begitu saja, akhirnya Miles membawa miras tersebut ke lokasi aksi. Ia ingin mengembalikannya kepada polisi yang menjaga unjuk rasa.

Ternyata benar, di sana ia melihat salah satu anggota polisi yang memberikan dua dus miras, beras dan mie instan tadi.

Diketahui, anggota polisi bernama Komisaris Christiaty yang mengantarkan langsung dua dus miras dan juga mie serta beras ke mahasiswa Papua itu langsung memberikan klarifikasi atas kirimannya tersebut.

Christiaty mengatakan bahwa minuman tersebut bukan miras melainkan minuman segar biasa. Ia pun meminta maaf apabila mahasiswa Papua tidak berkenan diberikan kiriman tersebut.

“Ibu mau klarifikasi. Minuman ini hanya minuman segar saja yang ingin saya kasih,” ujarnya.

Tidak mau dibodohi begitu saja, mahasiswa Papua yang hadir di aksi tersebut sontak menyanggah bahwa minuman tersebut jelas miras.

“Itu ada tulisannya 19 persen alkohol,” ujar salah satu mahasiswa. (rnl)



 

Artikel Terkait