Bisnis

Terapkan Omnibus Law, Jokowi : Saya Tidak Mau Impor Terus

Oleh : Ronald - Selasa, 12/11/2019 11:15 WIB

Presiden Joko Widodo. (Foto : Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan dalam menghadapi tekanan ekonomi dunia, pemerintah bertekad menyederhanakan aturan melalui Omnibus Law. Tujuannya investasi bisa deras masuk ke Indonesia.

"Ada 70 UU yang nanti akan kami mintakan revisi menjadi satu UU saja. Ini memang belum pernah terjadi di republik kita. Ini akan kita lakukan. Sehingga kecepatan kita bertindak dan memutuskan akan didukung apabila UU satu ini bisa diselesaikan," ujar Jokowi saat menghadiri kongres Partai Nasdem di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Senin (11/11/2019).

Presiden Jokowi juga mengingatkan, sudah banyak negara dunia mengalami resesi atau perlambatan ekonomi saat ini. Indonesia termasuk beruntung karena bisa mempertahankan pertumbuhan ekonominya di kisaran 5 persen.

"Negara yang lain dulu pertumbuhan ekonomi 7 persen sekarang masuk minus. Dulu 5 persen, masuk ke hampir nol persen. Banyak," ucapnya.

Jokowi mengungkapkan bahwa Indonesia sudah berpuluh tahun menanggung masalah defisit neraca berjalan dan perdagangan. Oleh sebab itu, Presiden memastikan telah menyiapkan sejumlah strategi penyelesaian untuk mengatasinya dalam tiga hingga empat tahun ke depan.

"Sekali lagi saya sampaikan dalam rapat internal, jangan ada yang coba-coba halangi saya dalam selesaikan masalah yang tadi saya sampaikan. Pasti akan saya gigit dengan cara saya," ujarnya.

 

Jokowi menekankan solusi mengatasi defisit tak lain dengan menekan impor dan menggenjot ekspor. Impor minyak akan dikurangi dengan penerapan biodiesel. Produksi migas dalam negeri bakal ditingkatkan.

"Saya sampaikan, saya tidak mau impar impor terus," tegas Presiden Jokowi. (rnl)

 

Artikel Terkait