Pojok Istana

Atasi Defisit BPJS Kesehatan, Jokowi: Jurusnya Sudah Ketemu

Oleh : Rikard Djegadut - Jum'at, 06/12/2019 13:30 WIB

Presiden Joko Widodo (Foto: Ist)

Banten, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim sudah mengantongi jurus ampuh untuk mengatasi defisit keuangan BPJS Kesehatan. Tetapi, jurus itu masih disimpan di kantong Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Namun, Jokowi tidak merinci formula yang baru ditemukannya. "Menkes (Terawan) sudah menyampaikan di ratas kemarin. Jurusnya sudah ketemu (mengatasi defisit)," ujar Jokowi usai sidak RSUD Kota Cilegon, Banten, Jumat (6/12).

Diketahui neraca keuangan BPJS Kesehatan tercatat selalu defisit. Pada tahun ini, defisit tersebut diperkirakan sebesar Rp32,8 triliun tanpa kenaikan iuran. Apabila ditambah kenaikan iuran, maka defisitnya ditekan menjadi Rp13,3 triliun.

Pekan lalu, Terawan sempat meminta BPJS Kesehatan untuk mengendalikan pengeluaran dengan cara membatasi pelayanannya hanya pada pelayanan dasar guna menekan defisit. Ini merupakan cara lain di samping menaikkan iuran.

"Kalau uangnya terbatas, pengeluarannya ya harus terbatas. Kalau tidak ya sampai ke ujung dunia, ilmu ekonominya pasti defisit. Karena itu, saya mengimbau semua bekerjalah berdasarkan kriteria yang benar," kata Terawan, Jumat (29/11) malam.

Sidak Layanan BPJS

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi melakukan sidak ke RSUD Kota Cilegon demi mengetahui pemanfaatan BPJS Kesehatan, terutama layanan di peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI).

Peserta PBI mendapatkan subsidi dari pemerintah melalui APBN. Jokowi menuturkan jumlah peserta PBI mencapai 80 persen, sedangkan 20 persen sisanya merupakan peserta mandiri.

"Saya kira, kami kemarin (sidak) di Lampung, di Subang, di sini, angka-angkanya hampir sama (angka peserta)," terang Jokowi.*(Rikardo). 

Artikel Terkait