Nasional

Kemenlu Tegaskan Evakuasi WNI di Diamond Princess Jadi Prioritas Pemerintah

Oleh : Ronald - Selasa, 18/02/2020 23:59 WIB

Kapal pesiar Diamond Princess. (Foto: Ilustrasi)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri akan memprioritaskan proses evakuasi sesegera mungkin bagi warga negara Indonesia di mana pun yang terdampak wabah virus Covid-19.

Setelah berhasil mengevakuasi 238 WNI dari Wuhan, Provinsi Hubei, China, kini pemerintah tengah menangani proses evakuasi tiga WNI yang bekerja sebagai kru di kapal pesiar Diamond Princess dan terkonfirmasi positif terinfeksi virus Covid-19.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengemukakan perkembangan terakhir itu seusai menerima tim evakuasi WNI dari Wuhan, Selasa (18/2/2020), di Jakarta.

Dari informasi terbaru yang diberikan Jepang, 3 dari 78 kru WNI dinyatakan positif terinfeksi virus Covid-19. Kapal pesiar Diamond Princess itu saat ini sedang dikarantina dan bersandar di Pelabuhan Yokohama, Jepang.

Ketiga WNI itu termasuk dalam 446 orang yang positif terinfeksi virus Covid-19. Dua WNI sudah dibawa ke rumah sakit di kota Chiba. Adapun satu WNI lagi masih dalam proses pengurusan ke rumah sakit.

”Tim KBRI sudah sampai di Chiba untuk memastikan warga kita mendapatkan pelayanan yang baik dari otoritas Jepang,” kata Retno.

Retno menambahkan, Kedutaan Besar RI (KBRI) di Tokyo masih berkomunikasi langsung dengan kru WNI yang masih berada di kapal itu.

”Kemarin saya berkomunikasi dengan mereka lewat telepon, dan kita sampaikan perhatian yang besar dari pemerintah, dan pembicaraan dengan otoritas Jepang,” kata Retno.

Di dalam kapal pesiar Diamond Princess itu terdapat 78 WNI yang semuanya bekerja sebagai kru kapal. Jumlah total orang yang ada di dalam kapal itu 3.711 orang, 2.866 orang di antaranya penumpang dan 1.045 kru dari 56 negara.

”Tidak ada WNI yang menjadi penumpang di kapal itu,” ujar Retno.

Retno menegaskan, sejak awal, pemerintah memberikan perhatian besar pada kasus yang menyangkut WNI. Sampai saat ini, komunikasi dan koordinasi intensif dilakukan dengan Pemerintah Jepang dan perusahaan kapal pesiar Diamond Princess.

Hanya saja, pilihan untuk evakuasi sejak awal sudah dibuka, tetapi prosesnya tidak mudah. Pasalnya, dalam kasus ini ada faktor perusahaan kapal.

Seiring dengan proses negosiasi yang masih berjalan, Kementerian Luar Negeri melalui KBRI Tokyo intensif berkomunikasi dengan para kru kapal.

Retno juga mengatakan, dirinya sudah berbicara lagi dengan Kedutaan Besar Jepang di Indonesia. Kemlu meminta Jepang memperhatikan kondisi kesehatan para kru kapal, terutama kru WNI.

”Saya meminta informasi yang lebih detail mengenai rencana Jepang setelah 19 Februari. Ini saya sampaikan karena informasi yang diterima sampai saat ini masih terbatas,” kata Retno.

Otoritas Jepang juga diminta memastikan agar perusahaan kapal itu menjamin hak-hak kru tidak dikurangi dengan situasi seperti saat ini. (rnl)

Artikel Terkait