Daerah

Dipolisian Gara-gara Pidato, ACTA Siap Bela Gubernur DKI

Oleh : hendro - Rabu, 18/10/2017 08:55 WIB

Anies Baswedan melakukan pidato politik di Balai Kota, usai pelantikan sebagai Gubernur DKI Jakarta, di Istana, Senin (16/10/2017). (Foto: Ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID-  Buntut pelaporan Jack Boyd Lapian terkait pidato Gubernur DKI Anies Baswedan di Polda Metro Jaya, Ketua Umum Advokat Cinta Tanah Air (ACTA), Krist Ibnu T Wahyudi menegaskan, pihaknya siap membantu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Kami telah membaca berita soal pidato tersebut secara seksama dan menurut kami tidak ada yang salah dengan pidato tersebut," ungkap Wahyudi dalam keterangan pers, Selasa (17/10/2017) malam.

Wahyudi menilai, secara kontekstual Anies menyampaikan istilah pribumi secara sangat tepat. Yaitu, saat berbicara soal perjuangan pribumi melawan kolonialisme pada masa sebelum kemerdekaan. Saat itu topiknya mengenai bagaimana pribumi dulu ditindas oleh penjajah.

"Saya pikir mereka yang menuduh Anies rasis mesti belajar sejarah. Padahal Bung Karno pernah berpesan jangan sekali-kali melupakan sejarah," ungkap Wahyudi.

Sejak kecil di bangku sekolah, kata Wahyudi, pendidikan memang mengajarkan bahwa dahulu pribumi pernah dijajah oleh kolonialis. Maka, secara redaksionalm Wahyudi melanjutkan, istilah yang disampaikan Anies tidak masalah. Secara persis Anies menyebutkan, "Dulu kita semua pribumi, ditindas dan dikalahkan. Kini telah merdeka, kini saatnya kita jadi tuan rumah di negeri sendiri,".

Penggunaan kata kita semua pribumi jelas membutikan bahwa yang dimaksud Anies adalah semua elemen bangsa Indonesia yang berhadap-hadapan dengan kolonialis asing.

Karena itu, ACTA meminta Gubernur Anies tidak perlu risau dengan laporan ke polisi terkait pidato tersebut. "Mas Anies konsentrasi saja kerja melayani rakyat Jakarta. Kami yakin urusan ini tidak akan kemana-mana dan tidak ada celah untuk menjerat Mas Anies secara hukum," tegasnya.

 

Artikel Terkait