INDONEWS.ID

  • Jum'at, 20/09/2019 07:18 WIB
  • Garasi Solar Panel Solusi Konkret Kendaraan Listrik Jakarta

  • Oleh :
    • tirto prima putra
Garasi Solar Panel Solusi Konkret Kendaraan Listrik Jakarta
Pembangunan Carport dengan atap Solar Panel di pabrik Jsky Energy, Bogor

Jakarta, indonews.id – Sejak Juni 2019, Jakarta dihadapkan dengan masalah polusi udara. Berdasarkan data yang dilansir dari situs AirVisual, beberapa bulan ini Jakarta kerap berada di peringkat pertama sebagai kota besar dengan polusi terburuk di dunia.

Pemerintah DKI Jakarta merespons permasalahan polusi udara dengan mengeluarkan Instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara Di Ibu Kota. Instruksi tersebut diimplementasikan melalui kebijakan perluasan wilayah ganjil – genap guna menekan populasi.

Baca juga : Ketua KIP: Pertamina Jadi `Role Model` Keterbukaan Informasi Publik di Sektor Energi

Transportasi darat menjadi sorotan karena dianggap sebagai penyumbang polusi terbesar di Jakarta. Data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyebut transportasi darat menyumbang 75% polusi Jakarta selain pembangkit listrik & pemanas 9%, industri 8% dan pembakaran domestik 8%. Data lain juga memperkuat bahwa transportasi menyumbang polusi terbesar. Menurut Breathe Easy Jakarta, polusi udara di Jakarta berasal dari beberapa sektor, yakni sektor transportasi sebesar 46%, industri 28%, sektor domestik 17% dan kegiatan konstruksi mengambil porsi kecil sebesar 1%.

Pasca implementasi kebijakan tersebut, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo dalam tinjauannya menyebut terjadi penurunan volume lalu lintas di jalanan sejak ganjil – genap ditetapkan. Kenyataannya hal tersebut tidaklah berpengaruh sebab peringkat Jakarta tetap teratas dunia. Pada 11 dan 13 September Jakarta menempati urutan pertama, kemudian pada minggu ketiga September Jakarta berada di peringkat 3 – 4 terburuk dunia walaupun indeks kualitas udaranya tidak berbeda jauh dibandingkan ketika Jakarta urutan pertama.

Baca juga : Dorong Transisi Energi Berkelanjutan, Pemerintah Optimis Swasembada Energi Indonesia Segera Dicapai

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa perluasan ganjil – genap tidak berdampak besar bagi polusi Jakarta. Ketimbang memperhatikan ruas jalan yang dapat digunakan, lebih baik memperhatikan bahan bakar mayoritas kendaraan bermotor. Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal, Ahmad Safrudin mengatakan bahwa pengurangan pencemaran udara harus diawali dari kendaraan bermotor.

Pemerintah pun gencar membahas kendaraan listrik, hingga menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan. Bank Indonesia memberikan kelonggaran ketentuan uang muka lebih rendah 5% dari kendaraan konvensional. Adapun mobil listrik tidak semuanya mahal, produsen Everbright asal Shandong, Cina menjual mobil listrik  di situs Alibaba dengan kisaran harga Rp 64 – 86 juta.

Baca juga : Presiden Jokowi Dorong Penguatan Integrasi Ekonomi, Percepatan Transisi Energi dan Transformasi Digital dalam KTT Khusus ASEAN-Australia

Namun begitu kendaraan listrik menemui kendala terkait infrastruktur stasiun pengisian daya. Stasiun pengisian daya cukup penting dalam hal mengisi baterai kendaraan.

Perusahaan produsen solar panel yakni JSky Enery memiliki solusi atas kendala infrastruktur kendaraan listrik. Salah satu yang sedang dikembangkan adalah membangun garasi (carport dan bikeport) untuk mengisi daya listrik kendaraan.

Hal paling menarik pertama adalah atap garasi menggunakan solar panel sehingga tidak membutuhkan biaya besar untuk konsumsi listrik dari PLN. Pemilik tentu akan hemat karena hanya butuh memiliki solar panel. Terlebih di negara tropis seperti Indonesia, matahari menyinari sepanjang musim.

Hal menarik lainnya adalah solar panel ringan sehingga fleksibel untuk ditempatkan di mana pun. Produk solar Panel JSky bermana J-Leaf dan J-Feather hanya 30% dari berat solar panel konvensional dan saat ini menjadi yang paling tipis dan ringan di dunia.

Artikel Terkait
Ketua KIP: Pertamina Jadi `Role Model` Keterbukaan Informasi Publik di Sektor Energi
Dorong Transisi Energi Berkelanjutan, Pemerintah Optimis Swasembada Energi Indonesia Segera Dicapai
Presiden Jokowi Dorong Penguatan Integrasi Ekonomi, Percepatan Transisi Energi dan Transformasi Digital dalam KTT Khusus ASEAN-Australia
Artikel Terkini
Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG
Tiga Orang Ditemukan Meninggal Akibat Tertimbun Longsor di Kabupaten Garut
Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD
Kemendagri Dukung Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Melalui Optimalisasi Kebijakan Fiskal Nasional
Kemendagri Dorong Percepatan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pemerintahan di 4 DOB Papua
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas