Nasional

Kabasarnas Tutup Diklat VAR di Jonggol

Oleh : indonews - Kamis, 08/03/2018 12:12 WIB

Kepala Basarnas M Syaugi saat mnutup diklat VAR di Jonggol. (Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Marsekal Madya TNI M. Syaugi, resmi menutup diklat Vehicle Accident Rescue (VAR) di Balai Diklat Basarnas Jonggol Cariu.

Diklat yang diikuti oleh 24 peserta Basarnas ini berlangsung selama 16 hari. Diharapkan peserta diklat ini dapat menerapkan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental yang baik dimanapun berada.

Dalam sambutannya Kabasarnas M Syaugi menyampaikan bahwa diklat lanjutan ini dirancang untuk memberikan kompetensi bagi rescuer dalam melaksanakan pencarian, pertolongan, dan evakuasi korban pada kecelakaan kendaraan yang memerlukan penanganan khusus dengan cepat dan benar.

"Kompetensi ini sangat penting bagi rescuer Basarnas mengingat semakin seringnya terjadi kecelakaan kendaraan yang berakibat fatal", ujar Syaugi.

Syaugi menambahkan kejadian yang masih hangat adalah longsor perimeter di bandara dimana bangunan beton menimpa sebuah mobil dan mengakibatkan dua orang korban serta kecelakaan bus pariwisata di Subang Jawa Barat. Keduanya merupakan kecelakaan kendaraan yang tentunya membutuhkan penanganan evakuasi dan peralatan khusus.

Masih di Balai Diklat, Jenderal Bintang Tiga ini juga melakukan peninjauan pemasangan antena peralatan deteksi dini terbaru yang dimiliki Basarnas bernama LEOSAR dan MEOSAR.

Basarnas sendiri telah mengoperasikan peralatan deteksi dini (LEOLUT) sejak 1991 dan hingga saat ini masih berlangsung. Pengembangan sistem komunikasi deteksi dini Basarnas bermula dari sistem LEO SAR (Low Earth Orbit SAR) yang memiliki orbit polar bergerak dari kutub ke kutub dan mengitari bumi pada ketinggian 800-1000 km.

Tahun 2017, Basarnas membangun sistem deteksi dini terbaru dengan menggunakan orbit satelit MEOSAR (Medium Earth Orbit SAR) berada pada ketinggian 24.000 km. Disamping itu MEOSAR juga memiliki cakupan wilayah pendeteksian lebih luas serta hasil yang lebih cepat dan akurat dibandingkan LEOSAR. (Lka)

Artikel Terkait