Bisnis

Indonesia Jepang Tingkatkan Kerjasama Infrastruktur

Oleh : very - Sabtu, 21/04/2018 20:35 WIB

Menteri PU di Jepang. (Foto: Ist)

Tokyo, INDONEWS.ID - Kerjasama Indonesia Jepang di bidang infrastruktur telah berlangsung lama dan terus berkembang. Dalam rangka peringatan 60 tahun kerjasama kedua negara, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas, Bambang Brojonegoro mewakili Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri Simposium Peringatan 60 tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Jepang di Tokyo, Jumat, 20 April 2018.

Turut serta dalam kunjungan tersebut Utusan Khusus Presiden untuk Jepang Rahmat Gobel, Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Jusuf Wanandi dan Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo.   

Dalam sambutannya Menteri Basuki menyampaikan berbagai kemajuan Indonesia dalam meningkatkan daya saing, salah satunya melalui pembangunan infrastruktur. Selain itu juga disampaikan peluang kerjasama dalam sejumlah proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia seperti jalan tol, SPAM Regional Mamminasata (Makasar, Maros, Sungguminasa dan Takalar), Rural Settlement Infrastructure Development (RSID), Jakarta-Sewerage Development Project - Zone 1 and Zone 6 dan infrastruktur bencana Gunung Sinabung, Semeru, Kelud, Lokon,  dan Gamalama.

Kerjasama di bidang jalan tol yakni pembangunan Tol Padang-Pekanbaru Seksi II Sicincin-Payakumbuh sepanjang 78 km yang diharapkan pendanaannya dapat melalui pinjaman lunak dengan dengan bunga rendah dan tenor panjang Pemerintah Jepang. Pada ruas tersebut terdapat pembangunan lima terowongan dengan total panjang 8,9 km yang menembus Bukit Barisan. Jepang berpengalaman dalam pembangunan terowongan panjang sehingga diharapkan ada alih pengetahuan dan teknologi. 

Selain itu, keterlibatan Jepang juga diharapkan dapat meningkatkan kelayakan investasi jalan tol akses Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Biaya investasi tol sepanjang 40 km ini diperkirakan mencapai Rp 5,35 triliun. Pelabuhan Patimban sangat dibutuhkan untuk mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Priok. 

Sehari sebelumnya, Menteri Basuki melakukan pertemuan dengan Mantan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda, Penasihat Khusus Perdana Menteri Jepang Hiroto Izumi dan Direktur JBIC (Japan Bank for International Cooperation) Tadashi Maeda.     

Disela kunjungan, rombongan dari Kementerian PUPR diundang untuk berkunjung ke ruang pamer Toshio Gypsum Co. Lt dan diterima oleh Presiden Direktur Eisaku Sudo. Perusahaan ini telah membangun pabriknya di Indonesia di Deltamas Karawang yang akan diresmikan bulan April 2018 ini. Produk gypsum ini merupakan bahan dinding yang ringan dan kedap suara, diolah dari bahan recycle bekas bangunan. 

Usai simposium, dilakukan pertemuan dengan Menteri Tanah, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang Keiiichi Ishii. Dalam pertemuan tersebut dibahas rencana _groundbreaking_ Pelabuhan dan Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban yang akan dilakukan pada bulan Mei 2018. Menteri Basuki juga menyampaikan keinginannya bekerjasama dalam rehabilitasi bendungan dan jembatan serta pelatihan keamanan, keselamatan, kesehatan dan lingkungan dalam pekerjaan konstruksi. (Very)

Artikel Terkait