Internasional

Pertemuan Ministers on Climate Action di Brussel

Oleh : hendro - Selasa, 26/06/2018 23:19 WIB

Pertemuan Ministers on Climate Action (MOCA) di Brussels,

Brusell, INDONEWS.ID - Mewakili Pemri  pada pertemuan Ministers on Climate Action (MOCA) di Brussels, 20-21 Juni 2018 lalu, Duta Besar RI untuk Belgia,  Yuri O. Thamrin menyampaikan posisi dan capaian konkrit yang dilakukan Indonesia atas komitmen Paris Agreement.

 MOCA dipimpin bersama oleh Komisioner Eropa untuk isu Climate Action dan Energi Miguel Arias Canete, Menteri Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Kanada Catherine McKenna dan Utusan Khusus untuk Isu Perubahan Iklim RRT Xie Zhenhua.

 Pertemuan dihadiri delegasi 35 negara, 22 Menteri/pejabat setingkat Menteri dan 12 pejabat tinggi/Duta Besar. MOCA di Brussel merupakan pertemuan kedua dan merupakan tindak lanjut pertemuan pertama di Montreal, Kanada, 15-16 September 2017 dan dimaksudkan sebagai “building block” untuk membangun momentum positif menjelang pertemuan COP24 di Katowice, Polandia pada 3-14 Desember 2018. 

Dalam pertemuan tersebut Duta Besar Yuri O. Thamrin menyampaikan bahwa pentingnya implementasi kesepakatan yang dicapai pada Paris Agreement dan menyatakan bahwa Indonesia mendukung penuh upaya merampungkan Paris Agreement Work Program untuk dapat diadopsi pada pertemuan COP 24 mendatang.

 Dubes RI  Yuri O. Thamrin juga menggarisbawahi, masih terdapatnya perbedaan kapasitas dan kapabilitas di antara seluruh negara-negara. Dalam hal ini, Indonesia mendorong agar negara maju agar dapat memimpin dalam memenuhi komitmen penurunan emisi dan mitigasi serta menyediakan bantuan finansial, transfer teknologi dan peningkatan kapasitas bagi negara berkembang.

Dubes RI berpandangan perlunya langkah-langkah yang lebih ambisius sebelum 2020 dan melihat perlunya seluruh pihak untuk meratifikasi Doha Amendment to the Kyoto Protocol dan merealisasikan komitmen US$ 100 miliar untuk climate finance sebelum 2020. 

“Pemri telah melakukuan sejumlah inisiatif dan capaian positif terkait isu perubahan iklim antara lain dalam penurunan GHGs hingga 29% pada 2030 dan 41% dengan dukungan internasional dimana hal ini tercermin dalam Nationally Determined Contributions (NDCs) Indonesia”, hal tersebut disampaikan Dubes Yuri Thamrin pada para delegasi di pertemuan tersebut. 

Dubes RI melanjutkan bahwa Pemri juga telah melakukan langkah-langkah bagi peningkatan penggunaan energi baru dan terbarukan hingga 20% total konsumsi energi nasional. Indonesia juga telah membentuk Badan Restorasi Gambut untuk merestorasi 2 juta hektar lahan gambut yang rusak dalam 5 tahun dan membentuk Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN) untuk mendukung upaya mitigrasi dan adaptasi serta untuk memastikan transparansi dan tidak adanya double counting.

Indonesia juga telah memiliki payung kebijakan maupun kerangka institusional sesuai dengan kapasitas nasional RI untuk mendukung implementasi NDCs. Indonesia berharap COP24 dapat menghasilkan komitmen politik pada tingkatan tertinggi dari seluruh pihak. Dalam kaitan ini Indonesia meminta negara maju dapat memenuhi komitmen mitigasinya dan menyediakan dukungannya bagi negara berkembang. 

Pertemuan ke-2 MOCA merupakan upaya bersama aktor-aktor penting dalam negosiasi perubahan iklim untuk “menyelamatkan” Paris Agreement dengan terus menjembatani dialog dan menjaga mutual trust dari seluruh pihak terkait terhadap proses negosiasi yang ada menjelang COP24. (hdr)
 

Artikel Terkait