Nasional

Gelar Seminar, Lemhannas Berharap Masyarakat Meningkatkan Kesadaran Politik Guna Menyukseskan Pemilu 2019

Oleh : Ronald - Selasa, 23/10/2018 23:45 WIB

Para peserta seminar Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Republik Indonesia di Gedung Dwiwarna Purwa Lemhannas RI, Selasa (23/10/2018).

Jakarta, INDONEWS.ID - Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Republik Indonesia menggelar seminar Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LVIII dengan tema “Kesadaran Politik Masyarakat Sebagai Tolok Ukur Kematangan Berdemokrasi”, di Gedung Dwiwarna Purwa Lemhannas RI, Selasa (23/10/2018).

Dalam sebuah rilis yang diterima INDONEWS.ID pada Selasa (23/10) sore, seminar berjudul “Peningkatan Kesadaran Politik Masyarakat Guna Menyukseskan Pemilu 2019“ ini dibuka langsung dan ditandai dengan pemukulan gong oleh Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo.

Seminar juga dihadiri para narasumber, pembahas dan penanggap, diantaranya, Ketua DKPP Hardjono, Sekjen Partai Nasional Demokrat (NasDem) Johny G Plate, Prof. Muhlis Hamdi, dan Dr. Gun Gun Heryanto. Serta diikuti ribuan peserta dari berbagai komponen masyarakat, seperti TNI-Polri, Lembaga dan organisasi masyarakat.  

Dalam sambutannya, Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo menyampaikan, keberhasilan seminar ini bagi peserta PPRA ke 58 pada tingkatnya menjadi indikator kemampuan para peserta dalam menyerap dan memahami berbagai materi selama mengikuti pendidikan Lemhannas.

“Para peserta diharapkan mampu menuangkan ilmu dan pengetahuannya dalam bentuk hasil sementara seminar yang strategis dengan menggunakan kemampuannya yang utuh, menyeluruh dan terpadu khususnya peningkatan kesadaran politik masyarakat guna menyukseskan Pemilu 2019,” ujar Agus Widjojo.

Dirinya juga mengatakan, berdasarkan makalah seminar yang telah dirumuskan dapat disimpulkan bahwa kesadaran politik masyarakat belum optimal.

“Hal ini dapat dilihat dari indikator keterlibatan masyarakat dalam proses pemilu, keterlibatan dalam kemajemukan dan penghargaan terhadap hak-hak sipil,” ujarnya.

Sementara itu, lanjut Agus, indeks demokrasi Indonesia berada pada peringkat ke 68 dengan angka 70,09. Hal ini menunjukkan proses demokrasi dan pluralisme, partisipasi politik dan kebebasan sipil masih harus ditingkatkan.

“Saya harapkan seminar ini dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan kesadaran politik masyarakat guna menyukseskan Pemilu 2019,” tutup Agus. (ronald)

Artikel Terkait