Gibran Ajak Generasi Milenial Tidak Apatis

Oleh : Ronald - Sabtu, 08/12/2018 19:01 WIB

Pengusaha yang juga merupakan anak sulung dari Presiden Joko Widodo

Bogor, INDONEWS.ID - Peribahasa yang mengatakan buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Mungkin ini tepat untuk ditujukan kepada Gibran Rakabuming.

Putra sulung Presiden Joko Widodo ini mengakui bahwa dirinya mengikuti jejak sang ayah yang meniti karir sebagai pengusaha.

Profesi ini diawali Gibran dengan membuka berbagai macam jenis usaha, mulai dari jajanan kaki lima seperti Markobar, hingga usaha catering bernama Chillipari.

"Untuk saat inikan memang saya mengikuti terus jejaknya Bapak sebagai pengusaha. Sekarangkan Bapak sudah jadi politikus, saya lihat itu sebagai hal yang sangat dinamis ya,” ujar Gibran saat menghabiskan waktu akhir pekan bersama kedua orang tuanya dan sanak saudara di Kebun Raya Bogor, pada Sabtu (8/12/2018).

Gibran mengatakan, seorang pengusaha baru bisa dikatakan sukses jika sudah ada pengembalian atau ada hasil yang dapat dirasakan rakyat.

"Karena pengusaha yang sukses itu harus ada yang namanya pengembalian ke masyarakat. Jadi harus ada yang namanya pengabdian ke negara dan itu menurut saya sodaqoh. Menurut saya, pengusaha bisa jadi politikus tapi politikus belum tentu bisa jadi pengusaha,” tambah Gibran.

Oleh karena itu, sebagai pelaku usaha UMKM, ia bersama dengan timnya kerap menekuni program CSR (Corporate Social Responsibility) dimana program tersebut merupakan program yang melibatkan masyarakat.

Namun, menurut Gibran, uang CSR tidak akan sampai ke masyarakat jika tidak ada jalan atau "media" yang dapat mendekatkannya dengan masyarakat.

"Sebagai pelaku UMKM, wiraswasta, kita biasanya dituntut untuk menekuni program CSR ya. Kita punya program CSR, kita punya program yang menyentuh masyarakat bawah. Tapi kalau dipikir-pikir sebesar apapun dana CSR itu, ratusan juta, miliaran rupiah, itu tidak akan menyentuh banyak orang,” ungkap Gibran.

Ia pun berpesan kepada para kaum muda atau generasi Millenial untuk selalu memiliki semangat dan tidak apatis.

"Jadi untuk anak-anak muda, tidak boleh ada yang apatis. Harus punya pandangan politik tapi tidak boleh berpolitik. Berpolitik lah ketika Anda sudah mapan secara mental dan ekonomi," katanya. (ronald)

 

Artikel Terkait