Politik

Direktur Eksekutif Indenis: Politik Indonesia Menuju Grand Coalition

Oleh : very - Jum'at, 26/07/2019 12:30 WIB

Direktur Eksekutif Indonesian Democratic Center for Strategic Studies (Indenis) Girindra Sandino. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Akhir-akhir ini para elit politik kita sedang ramai-ramainya menggelar pertemuan baik yang dikemas dalam rangka silaturahmi, peringatan hari ulang tahun, maupun dalam rangka membangun kesamaan persepsi dalam rangka membangun bangsa ini ke depan.

Menarik untuk disimak pertemuan-pertemuan para elit politik di tengah pembahasan anggota kabinet, Ketua MPR dan DPR. Direktur Eksekutif Indonesian Democratic Center for Strategic Studies (Indenis) Girindra Sandino mengatakan, ada beberapa hal yang perlu dicermati terkait dengan pertemuan tersebut.

Pertama, pertemuan antara Jokowi dan Prabowo, serta Megawati dan Prabowo membawa angin segar politik tanah air yang sebelumnya berlawanan keras di Pilpres 2019 bahkan sempat memecah belah masyarakat Indonesia.

Di samping sebagai upaya untuk rekonsiliasi, pertemuan tersebut tidak dapat dipungkiri memiliki kepentingan politik jangka panjang demi stabilitas jalannya roda pemerintahan.

“Pertemuan tersebut merupakan langkah awal membentuk pemerintahan kuat, khususnya Indonesia saat ini menganut sistem presidensiil-multipartai. Pertemuan ini merupakan awal dari pembentukan grand coalition –mengambil  istilah literatur ilmu politik yang digagas Arend Lipjhart – yang dijajak oleh elit politik parpol. Koalisi besar yaitu koalisi yang dibentuk dengan melibatkan banyak partai di Parlemen. Ini yang terbaca dari manuver elit politik saat ini, walaupun banyak penentangan di internal koalisi,” ujar Girindra di Jakarta, Jumat (26/7).

Kedua, dalam perjalanan pembentukan koalisi partai-partai besar dengan grand coalition akan diikuti oleh minimal connected coalition atau kesamaan dalam preferensi kebijakan artinya terdiri dari partai-partai yang sama dalam skala kebijakan dan meniadakan partner yang tidak penting. Asumsi koalisi partai, memiliki tujuan "policy seeking” atau memaksimalkan kebijakan sesuai kepentingan partai.

“Maka grand coalition yang akan berproses menuju minimal connected coalition jika terbentuk, akan memperkuat loyalitas peserta koalisi partai karena diikat oleh kesamaan tujuan kebijakan. Partai-partai seperti Golkar, PKB, Nasdem, PAN, Demokrat, PPP akan mengikuti grand coalition tersebut,” ujarnya. (Very)

 

Artikel Terkait