Pertarungan calon Ketua DPD RI. (Foto: Ilustrasi)
Jakarta, INDONEWS.ID -- Penentuan pimpinan DPD RI menemui babak baru. Kombinasi incumben dan "New Comer" mengisi wajah para calon pimpinan DPD kali ini.
Peta calon pimpinan DPD semakin tampak dan mengerucut. Di antaranya yang telah muncul yaitu Nono Sampono, Mahyudin, Prof Jimly Asiddiqi, GKR Hemas, Sultan Bahtiar Najamuddin serta La Nyalla Mataliti. Para calon anggota DPD itu diterima media Fokusparlemen.id, pada Sabtu (7/9).
Calon dari pimpinan DPD dari zona barat seperti incumben, yang juga Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono, sepertinya akan mulus dari timur 1, dan Mahyudin akan melenggang dari timur 2.
“Meskipun ada beberapa nama lain dari Kalimantan dan Sulawesi seperti Fadel Mohammad dan Tansil Linrung, tapi sepertinya tidak ada halangan Nono dan Mahyudin akan melaju,” seperti dikutip Fokusparlemen.id.
Persaingan ketat justru terjadi di Jawa Barat 2 antara Ratu GKR Hemas, dan La Nyalla, Jimly. Sementara di Barat 1 (Sumatera) tokoh muda Bengkulu, Sultan Bahtiar Najamudin (SBN), anggota DPD RI 2009 dan mantan Wagub Bengkulu, juga nampaknya akan mulus melaju karena di sosoknya yang dinilai masih `fresh` dan diterima oleh semua kalangan, dan dianggap mewakili kaum millenial.
Sebenanya di Barat ada nama lain selain SBN yaitu Abdullah Puteh, mantan Gubernur Aceh. Hanya saja dianggap terlalu tua (71 thn) dan status mantan narapidana membuat Puteh kesulitan diterima. Karena pimpinan lembaga harus bersih dari kasus masa lalu.
Begitu juga di Jawa, GKR Hemas - La Nyalla dan Prof Jimly bersaing ketat karena 3 tokoh ini dianggap masing-masing punya basis pendukung yang loyal. Sulit diprediksi siapa yang akan keluar dari Jawa karena semua saling mengklaim bahwa dirinya yang pantas mewakili daerahnya.
Selain nama yang akan muncul sebagai pimpinan DPD beberapa nama juga muncul sebagai kandidate kuat pimpinan MPR dari DPD RI. Beberapa nama itu antara lain Prof Jimly, Fadel Muhammad, Yories Raweyai dan ada beberapa nama baru akan muncul.
Besar harapan terjadi rekonsiliasi lembaga ini ke depan setelah beberapa tahun belakangan ini DPD mengalami beberapa isu konflik karena perseturuan kubu OSO dan GKR Hemas. (Very)