Nasional

Pengamat Dorong Pemerintah Reformasi Sistem Intelejen Indonesia

Oleh : Mancik - Kamis, 03/10/2019 21:50 WIB

Pengamat Intelejen Suhendra Hadikuntono tengah berbicara saat diskusi kebangsaan di Balai Sarwono.(Foto:IST)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pengamat Intelejen Suhendra Hadikuntono mendorong pemerintah melakukan reformasi tata kelola sistem intelejen Indonesia. Hal ini ia sampaikan pada saat seminar kebangsaan yang dilaksanakan oleh Indonews bertajuk`Muara unjuk rasa:NKRI Mau Dibawa ke Mana?` di Balai Sarwono.

Menurut Suhendra, Indonesia memiliki sekolah yang mengasilkan lulusan dalam bidang intelejen. Namun, ia menegaskan, lulusan tersebut mampu melakukan koordinasi dengan satu sama lai sehingga cenderung tidak terserap di lapangan.

"Banyak lulusan intelejen yang tidak mendapatkan job, tidak terserap dengan baik di lapanga," kata Suhendra dalam pemaparannya, Jakarta, Kamis,(3/10/2019)

Sistem intelejen negara, kata Suhendra, menjadi kekuatan pembangunan nasional. Jika sistem negara tidak berfungsi dengan baik, maka sangat beresiko bagi pertahanan dan keamanan negara.

Suhendra mencontohkan aksi demosntrasi yang dilakukan oleh mahasiswa pekan lalu.Untuk mendeteksi pergerakan aksi demonstrasi diperlukan kerja-kerja sistem intlejen yang canggih.

Kerja intelejen dimaksudkan untuk melihat sejauh aksi demonstrasi ini dilakukan. Apakah aksi ini menggangu stabilitas keamanan dan ketertiban negara.

Untuk mendapatkan informasi intelejen dengan baik, kata Suhendra, dibutuhkan peralatan yang super canggih. Dengan demikian, kerja-kerja intelejen negara dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

Namun,menurut Suhendra, peralatan-peralatan intelejen Indonesia saat ini sangat jauh tertinggal dari negara lain. Akibatnya, Indonesia selalu kalah perang melawan informasi baik dalam negeri dan luar negeri.

"Alat sadap kita sudah lama, tidak mempunyai kemampuan jelajah seperti negara lain, sehingga sulit untuk menjangkau informasi intelejen," ungkap Suhendra.

Suhendra sendiri berharap, sistem operasi intelejen Indonesia kembali kepada ciri khas kerja intelejen. Dengan demikian, informasi penting terkait ancaman dari dalam maupun dari luar dapat diantisipasi dengan baik.

"Setiap operasi intelejen sebenarnya tertutup, ini adalah ciri khas dari intelejen," tutupnya.*

 

 

Artikel Terkait