Mitra Seni Indonesia Kembali Gelar Senandung Cinta 2019 Untuk Membantu Para Seniman Berprestasi

Oleh : hendro - Kamis, 31/10/2019 10:30 WIB

Kepedulian Mitra Seni Indonesia (MSI)  terhadap para pelaku seni, pencinta seni dan seniman berprestasi

Jakarta, INDONEWS.ID - Kepedulian Mitra Seni Indonesia (MSI)  terhadap para pelaku seni, pencinta seni dan seniman berprestasi kembali diwujudkan melalui Pagelaran Seni Musik, Lagu dan Gaya  “Senandung Cinta 2019” yang berlangsung di The  Ballroom Djakarta  Theatre,  30 Oktober 2019.

Pagelaran yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekomomi Kreatif ini  dilaksanakan  untuk kedua kalinya di tempat yang sama dan dikemas secara kreatif dan menarik,  dengan menampilkan talenta-talenta kreatif dan berbakat  
Pagelaran ini bertujuan untuk memberikan  bantuan bagi para seniman yang berprestasi dalam rangka melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya Indonesia. 

Mitra Seni Indonesia (MSI) adalah perkumpulan nirlaba dan non politik sebagai wadah bagi pemerhati, pencinta dan pelaku seni dan budaya. 

Kegiatan pagelaran  ini sejalan dengan visi/misi yang diemban Mitra Seni Indonesia untuk mendorong kreativitas,  daya cipta seni para anggota dan masyarakat Indonesia pada umumnya, dalam melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya Indonesia. 

Hasil dari Pagelaran Senandung Cinta kali ini akan disumbangkan kepada  5 seniman berprestasi,  yang telah dikaji oleh tim Litbang MSI, yaitu :  
    Pardiman Djojonegoro pendiri Acapella Mataraman, bersama beberapa seniman tradisonal  yang kreatif mendirikan pusat pelatihan karawitan-PLK dengan metode baru yang menarik bagi masyarakat; 
    Kusdono Rastika pelukis kaca yang   ingin melestarikan dan mengembangkan kejayaan Rastika, ayahnya, yang merupakan Maestro Pelukis Kaca Cirebon; 
    Museum Pustaka Lontar,  merupakan gerakan swadaya masyarakat Desa Dukuh Penaban di Karangasem Bali, yang melakukan pendataan kembali secara aksara latin dan secara digital untuk pelestarian, agar dapat dipelajari masyarakat luas.
    Sagiyo adalah petatah kulit paling senior di Yogyakarta telah berkarya 45 tahun serta mengajar kepada generasi penerus untuk pelestarian & pengembangkan seni tatah kulit.
     Andre Sujarwo,  seorang Koreografer dan pelatih tari dari MSI. Saat ini sedang masa pemulihan paska Stroke. Semangat untuk dapat beraktivitas kembali patut dihargai. 

Deputi Pemasaran I Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,  Rizki Handayani dalam sambutannya,  sangat menghargai upaya-upaya  yang telah dilakukan MSI dalam melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya, seperti yang dilakukan dalam pagelaran kali ini.

Pagelaran yang dikemas dengan kreatif dengan memberikan kesempatan kepada talenta-talenta kreatif untuk berperan dalam pagelaran ini, tambahnya. 

Sementara itu Ketua Umum Mitra Seni Indonesia Sari Ramdani menjelaskan salah satu manfaat bantuan tahun 2016 yang lalu  dapat dilihat dari semakin berkembangnya desa Jelekong  Buah Batu di Jawa Barat sebagai kampung binaan seni. Dijelaskan saat itu bantuan diberikan kepada 4 orang pelukis Desa Jelekong,  sehingga berhasil mendapat pendidikan selama 3 bulan beserta 20 peserta lainnya untuk  mengikuti pendidikan dari Maestro Seni Lukis Sunaryo. Semua itu dilaksanakan dari hasil Pagelaran  Senandung Cinta 2016. 

Menurut Sari Ramdani, hingga kini desa pelukis massal ini tetap dipertahankan, meskipun pelukis baru yang lebih kreatif  mulai  bermunculan. 
Tahun 1998 jumlah pelukis lebih 600 orang dan sempat terpuruk akibat krisis ekonomi, namun sekarang telah mampu meningkatkan jumlah pelukis muda dan desa Jelekong pun berkembang sebagai Desa Wisata,  dengan mengembangkan potensi  seni khas daerahnya, seperti  seni tari, kerajinan, musik tradisional hingga kuliner, disamping lukisan.

Kampung budaya dan seni Jelekong akan menjadi kampung binaan MSI. Selain itu  Sari Ramdani menambahkan,  MSI  juga telah membantu merenovasi  ruang topeng Gajah Mada di istana Blah Batu Gianyar Bali.

Selanjutnya Ketua Dewan Pembina MSI Sri Harmoko berharap dengan bantuan MSI kepada para penggiat seni  serta para seniman  yang memiliki kemampuan melestarikan seni khas daerah asalnya, melalui pelatihan kepada geneasi selanjutnya, agar dapat memanfaatkan bantuan dari MSI dengan sebaik baiknya dan digunakan bagi pengembangan seni & budaya di Indonesia.

Sementara itu Ketua Panitia Pagelaran  "Senandung Cinta 2019", Poppy Hayono Isman menjelaskan bahwa pagelaran Senandung Cinta ini menampilkan keindahan dan kecantikan lirik sebuah lagu dari film layar lebar yang menggambarkan betapa tingginya nilai Cinta dan Kasih seseorang kepada Tuhan, pada Tanah Air, pada Kekasih, pada Anak, pada Sesama.  Seni Jendela Hati Kita, tambahnya.
Poppy berharap, mudah2an  “Senandung Cinta” suatu saat akan menjadi produk andalan MSI.


Dalam Pagelaran Seni Musik, Lagu da Gerak " Senandung Cinta  2019" ini akan menampilkan artis terkemuka di tanah air,  diantaranya :  Lea Simanjuntak salah satu diva Indonesia yang bertalenta tinggi;  Tony Wenas, CEO Freeport yang bersedia menyumbangkan suara emasnya pada acara ini; Terrence and Friends Orchestra; Maria Simorangkir; Dameria Hutabarat; Gabriel, Harvanto dan LIB3RO; Nita Lesmana; Lili Amelia dan Elfa Tahmila. 

Pagelaran yang mendapat sambutan meriah sekitar lebih dari  800 penonton  ini diharapkan dapat menjadi agenda rutin MSI di masa yang akan datang   
 

Artikel Terkait