Nasional

Dirut BAKTI Anang Latif: Pemerintah Turut Membangun Ekosistem Ekonomi Digital Indonesia

Oleh : Rikard Djegadut - Jum'at, 01/11/2019 23:30 WIB

Direkur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo, Anang Latif. (Foto: Tribunews.com)

Jakarta, INDONEWS.ID - Peran Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika tidak sekadar membangun infrastruktur digital namun juga mendorong terbentuknya ekosistem ekonomi digital.

Hal itu diungkapkan Direkur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo, Anang Latif dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang digelar Kementerian Kominfo bertajuk "Pemerataan Berbasis Ekonomi Digital" yang digelar di Kementerian Kominfo, Jakarta, Kamis (31/10/2019).

"BAKTI sudah menyelesaikan PR infrastruktur telekomunikasi sejak tahun 2010. Lalu di periode awal 2015, BAKTI mulai mengembangkan ekosistemnya tidak hanya membangun infrastruktur saja. Misalnya, memberikan gadget ke daerah-daerah perbatasan," ujar  Latif.

Diakui oleh Anang Latif, pada tahun 2010-2015, ekosistem digital belum sekuat sekarang. Ketika infrastruktur dan konektivitas digital mulai terbangun, sudah mulai tumbuh konten-konten lokal berbahasa Indonesia.

"Sebab, sebelumnya susah sekali menemukan konten lokal karena warga daerah tertinggal banyak dibanjiri konten dari luar negeri yang sebetulnya tidak layak," jelas Anang Latif.

Mencermati hal tersebut, Anang menambahkan, pemerintah juga terjun langsung mengembangkan start up lokal untuk mengembangkan perekonomian setempat. Sebagai contoh, BAKTI bekerja sama dengan program Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan melaksanakan digitalisasi pembiayaan ultra mikro (UMI) dengan membangun ekosistem digital menuju cashless transaction.

"Bahkan, Kredit macet (NPL) di kalangan pengusaha UMKM ini nol persen. Biasanya yang memakai fasilitas ini kalangan ibu-ibu. Kinerjanya lebih dari kalangan perbankan," ungkapnya.

Setidaknya, ada tiga pilar ekosistem ekonomi digital yang dijalankan BAKTI. Pertama, dengan membangun ekosistem teknologi informasi komunikasi (TIK) agar bisa dimanfaatkan sektor lain untuk peningkatan sumber daya manusia dan memperluas penetrasi layanan masyarakat basis digital di-unfeasable area.

Misalnya dengan menjalin kerja sama dengan Kemenpar untuk mengembangkan e-tourism dengan menggandeng Travelola, TelusurRI, dan airbnb. Mengajak Kementerian Kesehatan untuk menunjang sistem e-health bersama-sama dengan halodoc dan telemedicine indonesia. Merangkul Kemendikbud dan Ruangguru dalam meningkatkan jangkauan akses pendidikan serta meningkatkan ekonomi para guru.

Hal kedua, menguatkan ekosistem ekonomi digital menumbuhkan potensi ekonomi baru yang sehat di desa melalui kerja sama antar pihak. Ini sudah dilakukan dengan menggandeng Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) untuk mengembangkan e-farming sekaligus membuat platform tata kelola desa bersama-sama dengan Kemendagri.

Terakhir meningkatkan monetisasi digital Badan Layanan Umum BAKTI sebagai potensi pendapatan negara melalui ekosistem digital memanfaatkan infrastruktur yang ada.

 

Artikel Terkait