Pojok Istana

Presiden Jokowi Ajak Umat Kristiani Rawat Persaudaraan dan Kerukunan

Oleh : very - Jum'at, 27/12/2019 22:01 WIB

Presiden Joko Widodo dalam perayaan Natal Nasional yang diselenggarakan di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jumat (27/12). (Foto: ist)

Sentul, Bogor, INDONEWS.ID -- Ribuan Umat Kristiani antusias menghadiri Perayaan Natal Nasional yang diselenggarakan di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jumat (27/12). Natal Nasional itu dihadiri oleh Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo.

Juga hadir sejumlah tokoh nasional di antaranya Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri, para Menteri Kabinet Indonesia Maju dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Menteri Sosial yang merupakan Ketua Umum Natal Nasional 2019 Juliari P Batubara mengatakan perayaan Natal kali ini mengambil tema “Hendaklah Kamu Menjadi Sahabat bagi Semua Orang”.

Perayaan tersebut, katanya, dikemas dalam aksi sosial, kegiatan ibadah, dilanjutkan dengan puncak perayaan.

“Perayaan Natal Nasional 2019 ini dihadiri 11.000 undangan, dilaksanakan secara swadaya dan dibiayai secara mandiri dengan bergotong royong,” ujar Mensos.

Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadi sahabat bagi semua orang sebagaimana tema perayaan Natal tahun ini.

Sementara itu, Presiden Jokowi dalam sambutannya mengaku sempat tidak yakin bahwa Gedung SICC akan dipenuhi umat Kristiani yang akan merayakan Natal.

“Saya tadi sore deg-degan ketika Ketua Panitia Bapak Mensos menyampaikan kepada saya bahwa acara diselenggarakan di Sentul, saya berpikir apakah gedungnya tidak kegedean kalau kosong nanti seperti apa, masa perayaan Natal kok lengang tidak penuh,” kata Presiden.

Namun, Presiden mengaku agak kaget karena ternyata yang hadir dalam perayaan kali ini di gedung SICC justru membludak, dan dibanjiri oleh ribuan orang.

“Begitu tadi saya masuk ternyata penuh dan banyak sekali yang hadir. Malah kebalik kelihatannya gedungnya kurang besar,” katanya.

Pada kesempatan itu, Presiden berpesan agar Natal menjadi momentum yang untuk menyukuri indahnya keberagaman dan kemajemukan yang menyatukan semua sebagai bangsa Indonesia.

“Melalui pesan Natal ini umat Kristiani diajak untuk merawat persaudaraan, kerukunan, menjauhkan diri dari hal-hal yang merusak persaudaraan,” katanya.

Ia mencontohkan misalnya ujaran kebencian, fitnah, dan hoaks yang seharusnya dijauhi, serta sikap intoleransi.

Selain itu, tali silaturahmi yang terjalin dengan sangat baik hendaknya tidak dirusak oleh perbuatan provokasi yang memecah-belah saudara sebangsa dan setanah air. (Very)

Artikel Terkait