Nasional

Presiden Jokowi Minta Babinsa Rutin Patroli Cegah Karhutla di Indonesia

Oleh : Mancik - Kamis, 06/02/2020 13:30 WIB

Presiden Joko Widodo.(Foto:Istimewa)

Jakarta,INDONEWS.ID - Pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai macam dalam rangka mengendalikan potensi serta ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia.(Karhutla).Salah satunya dengan menggelar rapat rutin yang dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi bersama beberapa kementerian dan lembaga terkait.

Presiden Jokowi dalam arahannya mengatakan, Indonesia memiliki banyak instrumen sampai di tingkat desa dalam rangka mencegah terjadi bahaya kebakaran hutan dan lahan yakni Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Kekuatan ini dapat dioptimalkan dalam rangka mencegahnya terjadi bencana Karhutla yang sering terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.

"Yang rawan kebakaran, tolong mulai diperintahkan kepada aparat di bawah kita. Sehingga penguasaan lapangannya betul-betul kita bisa kuasai. Baik pemerintah daerah, aparat teritorial seperti Babinsa, Bhabinkamtibmas, itu betul-betul dikerahkan dan melibatkan partisipasi masyarakat," kata Jokowi saat memberikan arahan pada kegiatan upaya pengendalian Karhutla di Istana Negara, Jakarta, Kamis,(6/02/2020)

Selain kekuatan Babinsa dan Bhabinkamtibmas, menurut Jokowi, partisipasi masyarakat juga jauh lebih penting dalam mencegah terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan.(Karhutla). Masyarakat mesti dilibatkan sehingga mampu mengurangi resiko terhadap bencana yang akan terjadi.

Mantan Wali Kota Solo ini mengambil perbadingan dengan Australia dalam menjaga hutan negara. Dikatakannya, Australia hanya memiliki polisi hutan untuk menjaga hutan negara, sementara Indonesia juga memiliki polisi hutan juga Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk menjaga keselamatan hutan Indonesia.

Keberadaan Babinsa dan Bhabinkamtibmas, kata Jokowi, dapat membantu polisi hutan untuk tugas menjaga ancaman terjadi Karhutala di seluruh wilayah Indonesia. Dengan demikian, masalah seperti ini dapat diatasi dengan baik.

"Ini bedanya dengan negara lain di situ. Coba dicek di Australia, nggak ada Babinsa, Bhabinkamtibmas, nggak ada. Mereka hanya punya polisi hutan, penjaga hutan, kita juga punya. Itu keuntungan kita. Gunakan instrumen-instrumen yang ada," jelas Jokowi.

Jokowi kembali menegaskan, strategi pengendalian Kebaran hutan dan Lahan(Karhutla) di Indonesia mesti menggunakan pola baru. Seluruh kekuatan Pemerintah Daerah(Pemda), TNI dan Polri harus bersatu memadamkan api segera setelah ada bencana Karhutla.

Upaya Pemadaman api, tegas Jokowi, tidak boleh menunggu kebakaran membesar dan merambat ke wilayah sekitarnya.Hal ini penting selain mengurangi lahan yang terbakar juga mengurangi resiko akibata bencana yang terjadi.

"Kalau ada api satu saja di desa, segera cari ember, padamkan. Jangan sampai meluas dan menggunakan air yang berjuta-juta ton dan tidak menyelesaikan. Sudah sulit. Negara besar pun kesulitan kalau sudah ada yang namanya api. Di Amerika, Australia, kalau sudah membesar gitu sudah nggak mungkin, sudah kewalahan," pungkasnya.*

 

 

 

 

 

 

Artikel Terkait