Tangerang, INDONEWS.ID - Salah satu figur Calon Walikota Tangerang Selatan dalam Pilkada 2020 mendatang Rizal Bawazier mengatakan perlu terobosan baru dalam membangun dan mengelola kota Tangerang Selatan. Ia menilai, selama ini image kota Tangsel di benak masyarakat tak lain adalah sekadar kota transit.
Demikian dikatakan Rizal ketika menjadi narasumber dalam diskusi bertajuk "Terobosan Baru Politik Pilkot Tangsel" bersama Mr Ten yang digelar di Resto Sae Pisan, Teras Kota BSD, Selasa, 11 Februari 2020.
Sebagai salah satu kandidat berlatar belakang pengusaha,Rizal mengatakan bahwa Tangsel hanya membutuhkan pemimpin yang memiliki niat dan tekat ingin melayani untuk membenahi masalah ekonomi dan pembangunan di daerah tersebut.
CEO RB Group ini beralasan bahwa Tangerang memiliki APBD dengan jumlah terbesar di Indonesia. Angkanya, tambah putra asli Tangsel ini jauh hingga hampir 50 persen di atas kota Surabaya.
"Tangsel setahu saya memiliki jumlah APBD sebesar Rp 4 triliun. Total ini jauh lebih besar dari kota Surabaya yang hanya 2,5 Triliun," kata pemilik beberapa perubahan ini di sela-sela diskusi.
Maka dari itu, pria yang memulai usahanya dari nol ini mengusulkan agar anggaran sebesar itu dapat dialokasikan untuk membangun sebuah `ikon pariwisata` kota Tangerang Selatan. Ikon itu nanti, tambah Rizal, harus dibangun di tengah-tengah kota Tangsel.
" Kita alokasikan anggaran untuk membangun tempat-tempat ibadah: ada masjid, ada Gereja, Wihara, Candi, dll persis di pusat kota sebagai ikon pariwisata," tutur Rizal.
Dengan demikian, kedepannya, lanjut Rizal, ketika mendengar kata `Tangsel` orang akan ingat ikon tersebut. Jadi, bukan lagi sebagai kota transit dengan gambaran yang melekat seperti Bintaro, atau BSD dll.
Rizal menambahkan konsep ini sangat mungkin direalisasikan untuk menjadi nyata. Alasannya, jelas Rizal, selain menggunakan APBD yang 4 triliun itu, kita akan ajak para pengusaha.
"Pengusaha mana yang tidak mau, bila dengan membangun ikon pariwisata ini, image tentang Tangsel tidak lagi sebagai kota transit tapi sebagai kota usaha. Kita tahu, pengusaha selalu punya kepentingan, kepentingan mereka yang ruang kepastian berusaha. Kita penuhi itu," tutup Rizal.*Rikardo