Daerah

Masuk Keluar Desa dan Kota, Caleg PKS Rizal Bawazier Tawarkan Sejumlah Solusi

Oleh : very - Selasa, 07/02/2023 18:36 WIB

Calon DPR RI dari PKS Rizal Bawazier dalam acara Media Gathering yang diselenggarakan oleh DPD PKS Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (4/2). (Foto: Indonews.id)

Pekalongan, INDONEWS.ID - Menjelang pemilu pada 14 Februari 2024 mendatang, Provinsi Jawa Tengah terbagi dalam sepuluh daerah pemilihan (Dapil), dengan dapil X terdiri dari Kabupaten Pemalang, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang. Dapil X memperebutkan 7 kursi untuk DPR RI.

Pemalang merupakan daerah dengan jumlah pemilih terbanyak yaitu mencapai 1.106.017 (data pemilih tahun 2020 lalu). Kemudian disusul Kabupaten Pekalongan yang mencapai 735 ribu jiwa (berdasarkan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) dari KPU Pusat, jumlah pemilih pada Pemilu 2024). Lalu disusul pemilih dari Kota Pekalongan dengan 220 ribu pemilih dan Kabupaten Batang dengan 617.521 jumah pemilih (berdasarkan hasil pemutahiran sementara pada Juni 2022).

Ada beberapa persoalan yang membelit dapil X ini antara lain, kemiskinan, infrastruktur jalan - seperti di Kabupaten Pemalang, kemudian masalah irigasi dan kelangkaan pupuk, persoalan rendahnya SDM, masalah banjir rob - yang terdapat di Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan dan sejumlah masalah lainnya.

Dalam pemilu 2024 ini, salah satu calon anggota DPR RI dari PKS, Rizal Bawazier coba menawarkan solusi untuk mengatasi sejumlah permasalahan yang dihadapi masyarakat.

Sejak Agustus 2022 lalu, anggota Dewan Pakar DPP PKS ini terjun ke dapil untuk melihat permasalahan sembari menawarkan solusi yang bisa dilakukan baik oleh masyarakat maupun oleh pemerintah.

“Saya datang ke sini (ke dapil) untuk menawarkan solusi untuk mengatasi permalahan yang ada. Saya tidak banyak berjanji. Tapi insya Allah jika terpilih, saya akan melakukan sesuatu bagi masyarakat banyak,” ujarnya dalam sebuah kunjungan.

(Calon Anggota DPR RI, Rizal Bawazier dalam acara Media Gathering dengan wartawan di Pemalang, pada Sabtu, 4/2. Foto: Indonews.id

Sudah beberapa kali Rizal Bawazier mendatangi dapil X tersebut. Dia masuk keluar kampung, kota maupun desa. Dia menyaksikan betapa infrastruktur jalan menjadi salah satu faktor penghambat mobilitas sebuah desa dan kota. Dia juga menyaksikan banjir rob yang melanda Kota Pekalongan. Banjir rob yang melanda Kota Batik ini seperti sebuah warisan turun temurun, belum dapat diselesaikan. Bahkan, terbetik sebuah berita bahwa di tahun 2035, Kota Pekalongan akan tenggelam. Dia juga mendengar keluhan para jamaah, warga miskin kota, anak yatim piatu, para janda yang ditinggal mati suaminya, maupun keluhan para petani terkait kesulitan mendapatkan irigasi dan kelangkaan pupuk.

Dalam kunjungan terakhir, pada 2-5 Februari 2023, pemilik usaha RB Grup yang memiliki beberapa anak perusahaan ini mendengar masukan para wartawan melalui acara media gathering yang digelar oleh DPD PKS. Acara itu diselenggarakan di Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan. Dalam kunjungan sebelumnya, Rizal Bawazier juga telah melakukan media gathering di Kabupaten Batang.

“Dalam acara ini kami hendak mendengar masukan dari rekan-rekan wartawan terkait permasalahan yang terdapat di lokasi masing-masing. Karena kami percaya bahwa para wartawan selalu bersentuhan dan menjadi terdepan bergaul dengan masyarakat, karena itu pasti memiliki sejumlah informasi penting dan akurat,” ujar Rizal Bawazier dalam acara Media Gathering yang bertajuk "Njoh Bareng-bareng Mbangun Pemalang" di Badjoeri Coffee Jl. Pemuda No 89 Mulyoharjo, Kec.Kab Pemalang, Sabtu (4/2/2023). Acara itu juga dihadiri oleh Ketua DPD PKS Suwarso, Ketua fraksi PKS Solichin, dan sekretaris DPD PKS Hananto W.

 

(Dalam acara Media Gathering di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu, 4/2. Foto: Indonews.id)

 

Tawarkan Sejumlah Solusi

Dalam acara dialog maupun dalam berbagai kunjungan, alumnus Perpajakan dari Universitas Indonesia (UI) itu selalu memberi motivasi dan memberi jalan solutif bagi masyarakat.

Kemiskinan merupakan persoalan terbesar bagi masyarakat di daerah pemilihan X, khususnya untuk Kabupaten Pemalang. Padahal, Pemalang merupakan kabupaten yang kaya raya yang dianugerahi berbagai sumber daya alam yang kaya.

“Kabupaten Pemalang ini merupakan nomor satu dari bawah sebagai kabupaten termiskin yang terdapat di Provinsi Jawa Tengah ini. Padahal, kabupaten ini cukup banyak potensi yang bisa dikembangkan,” ujar Ketua DPD PKS Kabupaten Pemalang, Suwarso dalam acara media gathering di Kabupaten Pemalang, Sabtu (4/2).

Salah satu cara untuk mengatasi kemiskinan tersebut, kata Rizal Bawazier, adalah dengan mengusahakan pekerjaan yang luas bagi masyarakat. Namun persoalannya terletak pada kemampuan soft skill maupun hard skill masyarakat yang dinilai masih sangat rendah.

Dalam acara silaturahmi dengan Habib Ridho bin Muhammad Al Habsy dan Habib Noufe (aye) Bin Muhdhor BSA misalnya, Habibi Ridho mengusulkan agar Rizal Bawazier melakukan program peningkatan Sumber Daya Manusia di Dapil X, khususnya di Kabupaten Pemalang.

“Ya, kami mengusulkan kepada Pak Rizal Bawazir untuk meningkatkan skill SDM di daerah kami (Pemalang). Karena selama ini memang salah satu faktor kekuarangan kami ada di SDM tersebut,” katanya di Pemalang, Kamis (2/2).

Habib Ridho mengatakan sesungguhnya banyak SDM dari Pemalang memiliki kemampuan (skill) yang mumpuni. “Namun, mereka itu biasanya berjaya di luar Kabupaten Pemalang, atau di luar negeri. Ada misalnya orang dari Kabupaten Pemalang ini yang bisa menjadi chef terkenal di luar negeri,” ujarnya.

Menjawab persoalan ini, Rizal Bawazier mengatakan jika terpilih menjadi anggota DPR RI, dirinya akan membuat program perbaikan SDM masyarakat dengan mendirikan Skill Development Center (SDC).

"Satu kecamatan akan ada 5 SDC. Pelatihan diberikan di SDC tersebut dengan melibatkan masyarakat di daerah tersebut. Investor sering mendatangkan SDM dari luar daerah karena kurangnya tenaga terampil dari sebuah daerah. Dengan adanya SDC ini maka diharapkan investor tidak mengambil tenaga kerja dari daerah lain. Dengan demikian maka diharapkan masyakat bisa mendapatkan pekerjaan yang layak," ujar RB – sapaan Rizal Bawazier.

Anak dari Abdullah Bawazier dan Petum Bawazier ini mengatakan bahwa dirinya prihatin dengan banyaknya SDM yang tidak memiliki skill di daerah tersebut. Karena itu, dia akan berkomitmen untuk meningkatkan SDM di Dapil X, antara lain di Kabupaten Pemalang.

Persoalan lain yang dihadapi oleh dapil X, khususnya di dapil Pekalongan dan Kota Pekalongan yaitu banjir rob yang selalu menghantui warga. Menurut Rizal Bawazier, persoalan tersebut memang tidak bisa hanya mengandalkan dana APBD.

“Harus ada keterlibatan nasional melalui penetapan bahwa bencana rob merupakan persoalan strategis nasional. Dengan demikian maka dana Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bisa dipakai untuk mengatasi hal tersebut,” ujarnya.

Dia mengatakan, penataan wilayah pesisir di kedua wilayah tersebut bisa dilakukan dengan mendirikan tanggul seperti penataan Pantai Indah Kapuk, di Jakarta Utara.

Selanjutnya adalah persoalan infrastruktur jalan rusak yang harus segera mendapatkan perhatian pemerintah. Infrastruktur jalan adalah roda yang bisa menggerakkan perekonomian sebuah daerah. Jika jalannya baik maka roda perputaran ekonomi bisa berjalan cepat. Namun jika jalan rusak maka arus perpindahan barang dari satu tempat ke tempat lain akan tersendat.

Persoalan irigasi juga dikeluhkan warga setempat. Menurut warga kesulitan irigasi tersebut sering kali mereka alami karena warga di selatan kerap kali menutup aliran air. Untuk mengatasi hal tersebut, kata Rizal Bawazier, harus dilakukan pengaturan irigasi sehingga bisa menjangkau semua wilayah.

“Saya pikir Dinas Pertanian harus membagi pasokan air agar irigasi di utara sini tidak kekurangan air,” ucapnya.

Hal yang tidak kalah penting, kata Rizal Bawazier, yaitu dirinya juga akan mendorong pengusaha berinvestasi di dapil X tersebut. Dikatakannya bahwa yang dihindari pengusaha ada tiga hal yaitu pajak, birokrasi yang ribet, dan buruh. Karena itu, menurutnya, kepentingan ketiganya harus bisa dipertemukan sehingga bisa terjalin saling pengertian. “Misalnya pajak itu bisa dikurangi sehingga pengusaha bisa meningkatkan kesejahteraan para buruh,” katanya.

 

(Acara Media Gathering dengan para wartawan di Kabupaten Pekalongan, Sabtu, 4/2. Foto: Indonews.id)

 

Nyaman Bagi Semua Orang

Dalam setiap kali kunjungannya, Rizal Bawazier selalu menepis isu miring yang berkaitan dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Salah satunya yaitu isu PKS merupakan partai kaum wahabi. RB mengatakan bahwa isu tersebut merupakan kabar bohong alias hoaks.

“Isu-isu itu sangat merugikan PKS, karena PKS itu partai yang sangat nyaman bagi semua kalangan masyarakat yang ingin bergabung dengan PKS,” ungkapnya.

Rizal Bawazier mengatakan bahwa PKS  bukan partai tertutup atau eksklusif. PKS juga merupakan partai yang membela tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Karena itu, saya meminta kepada pengurus dan anggota PKS di Dapil X ini untuk selalu solid dalam mempersiapkan perjuangan untuk memenangkan PKS pada Pemilu 2024 mendatang,” ujarnya.

Rizal Bawazier juga menekankan pentingnya strategi kampanye dengan menggunakan pendekatan dari ‘hati ke hati’.

Pendekatan hati, kata Rizal Bawazier, sangat penting sebagai pintu masuk sebelum seseorang menerima apa yang diinginkan oleh sang penyampai pesan. Jika hati seseorang sudah terbuka, maka dapat dengan mudah kita menyampaikan apa yang diingikan.

Untuk itu juga, kata RB, warga PKS harus bisa menerima perbedaan dengan lapang dada serta tidak mempersoalkannya.

“Perbedaan jangan dipermasalahkan. Kita harus bisa menyentuh seseorang dengan hati. Karena itu, saya bilang kita harus menggunakan kampanye dengan hati,” ujar Rizal Bawazier dalam arahan politik yang disampaikan dalam acara acara “Pengkukuhan dan Rakor DPRa se-Dapil 3 Kabupaten Pekalonngan” di Garlic Cafe & Resto, di Jalan Raya Wiradesa, Pekuncen, Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (3/2).

Pada kesempatan itu, Rizal Bawazier juga meminta warga PKS untuk menggunakan semua pihak dari berbagai partai.

“Kita harus merangkul mereka karena jujur saja mungkin mereka galau dengan suasana partai mereka,” ujarnya. ***

Artikel Terkait