Nasional

Gandeng Lapan dan PT DI, Bappenas Dorong Pengembangan Pesawat Amfibi dan Motor Listrik

Oleh : very - Senin, 17/02/2020 18:15 WIB

Pesawat Amfibi. (Foto: Antara)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Kementerian PPN/Bappenas mendorong sejumlah lembaga iptek terkait seperti LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional), PT DI (Dirgantara Indonesia) berusaha mengembangkan pesawat N219 versi Amfibi. Langkah tersebut sebagai bagian dari usaha Indonesia membangun kemandirian di bidang industri penerbangan.

Seperti dikutip dari siaran pers Tim Komunikasi Publik Kementerian PPN/Bappenas, varian pesawat N219 Amfibi dikembangkan untuk dapat memenuhi kebutuhan nasional, baik untuk daerah-daerah terluar yang merupakan kepulauan-kepulauan, daerah-daerah yang memiliki potensi pariwisata bahari, atau di sungai-sungai dan danau-danau yang relatif sulit untuk dibangun lapangan terbang.

Hal ini berguna untuk menambah konektifitas dan meningkatkan roda ekonomi di kawasan tersebut. Nantinya, pesawat N219 akan didesain menjadi pesawat N219 Amfibi yang bisa mendarat di darat dan di perairan (laut atau sungai). Sebab, jika proyek ini berhasil, Pemerintah diprediksi dapat menghemat biaya dikarenakan proses pembangunan infrastruktur yang jauh lebih murah.

“Salah satu yang dilakukan Bappenas adalah mendorong kerjasama penelitian antar Litbang dan industri terkait melalui flagship Riset Nasional. Tujuan kerjasama ini menghasilkan efektivitas riset dan produk inovasi yang sesuai kebutuhan masyarakat luas,” ujar Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek, dan Kebudayaan Bappenas, Dr. Hadiat M.A pada Senin (17/02/2020).

“Produk-produk yang akan coba dihasilkan dalam 1-2 tahun ke depan adalah Pesawat N219 Amfibi dan sepeda motor listrik GESIT,” kata Dr. Hadiat M.A

GESIT adalah sebuah motor listrik pertama buatan Indonesia. Produk GESIT ini adalah kerjasama riset antar sejumlah Perguruan Tinggi, Litbang, dan Industri di Indonesia.

“Sepeda motor ini akan sangat berguna bagi masyarakat. Sebab, sepeda motor ini menggunakan tenaga listrik sebagai sumber penggerak utamanya dan tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak,” ujar Dr. Hadiat M.A. (Very)

 

Artikel Terkait