Nasional

Soal Penanganan Corona, Jusuf Kalla Sebut Pemerintah Terlalu "Loyo"

Oleh : Rikard Djegadut - Senin, 20/04/2020 13:30 WIB

Ketua Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla (Foto: ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pemerintah dinilai ragu dalam menentukan pilihan antara kesehatan atau sosial ekonomi dalam mengambil kebijakan penanganan Virus Corona atau Covid-19. Kebijakan tegas pemerintah seharusnya diambil meskipun akan berimbas kepada perekonomian.

Demikian dikatakan Ketua Umum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla atau JK dalam sebuah diskusi daring pada Minggu, 19 April 2020. 

"Memang ini semua pilihan sulit. Kalau tegas, efeknya ke ekonomi. Kalau sedikit longgar, memang ekonomi lebih longgar tapi memperpanjang masalah. Mau pilih mana, lebih cepat selesai atau membesar seperti di Amerika Serikat, Italia, dan Spanyol yang saat ini sudah lockdown," ujar Wakil Presiden ke-10 dan 12 ini. 

JK mengingatkan bahwa semakin lambat pemerintah mengakselerasi penanganan wabah ini, maka penyebaran dan korban bisa bertambah. Meski saat ini peningkatan jangkitan penyakit itu sudah mulai mereda ketimbang pada awal penyebaran. 

"Awalnya 20 persen per hari naiknya, sekarang di bawah 10 persen. Kalau tidak cepat ambil tindakan, ini naik terus angka bisa ratusan ribu."

Karena itu, JK meminta pemerintah tegas meski dengan dibayangi risiko sosial ekonomi. Apakah pemerintah ingin mengambil risiko kesehatan atau sosial ekonomi. 

Ia mengatakan bahwa kesehatan masyarakat tidak bisa diganti, sementara perkara sosial ekonomi bisa ditanggulangi misalnya dengan bantuan sosial maupun insentif. Dua hal itu, menurut JK, memang harus dipilih dan tidak bisa semuanya diraih.

JK menilai pemerintah kurang cepat dan tegas dalam menangani wabah Virus Corona. Hal tersebut terlihat pada sejumlah kebijakan yang belum ketat dalam memitigasi penyebaran penyakit ini.

"Misalnya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) berlangsung tapi kota tetap normal dan ramai, berarti jarak susah diatur, lalu kebijakan mudik masih simpang siur, ini perlu ketegasan," ujar dia.

Menurut JK, pemerintah sejak awal sudah terlambat mengambil langkah. Pasalnya, saat merebaknya Corona pada Januari lalu, pemerintah belum menanggapi serius persoalan ini.

"Malah memandang enteng," ujar dia. Kondisi itu tidak hanya terjadi di Indonesia namun di sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat.

Akibatnya, dengan telatnya kebijakan mitigasi virus Corona diambil, JK mengatakan korban dan penyebaran semakin bertambah luas. Namun, apabila melihat beberapa negara yang cepat dalam penanganan, seperti Taiwan dan Korea selatan, penyebaran dan dampaknya tidak sebesar negara lain.*(Rikardo)

Artikel Terkait