Nasional

Ombudsman Buka Posko Pengaduan Daring Bagi Maryarakat Terdampak Covid-19

Oleh : Ronald - Rabu, 29/04/2020 21:01 WIB

Kantor Ombudsman RI (Foto : ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Ombudsman Republik Indonesia resmi membuka Posko Pengaduan bagi masyarakat yang terdampak wabah virus corona (Covid-19) melalui daring.

Ketua Ombudsman RI, Amzulian Rifai menuturkan masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 dapat menyampaikan aduan yang terkait beberapa substansi.

"Ada pengaduan di Ombudsman itu 42 laporan selama masa tanggap Covid-19 adapun diantaranya soal keringanan kredit lalu pasien OPD yang tidak dilayani RS, PHK, tefund tiket yang ditolak, keringan pembayaran listrik," tutur Amzulian dalam teleconference launching Posko Pengaduan Daring Covid-19 Ombudsman pada Rabu (29/4/2020).

Selin itu, Ombudsman juga menyediakan sarana komunikasi via Aplikasi WhatsApp untuk mempermudah pelapor dalam menindaklanjuti pengaduannya. Ada 35 nomor WA di Ombudsman Pusat dan Perwakilan setiap provinsi.

Ombudsman mencermati, dalam menghadapi bencana nasional pandemi Covid-19, upaya pemerintah untuk memberikan layanan kepada masyarakat telah banyak dilakukan dan melibatkan anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah yang jumlahnya sangat besar.

Atas dasar itu, dalam situasi darurat seperti saat ini diperlukan mekanisme pengawasan yang sifatnya intensif, terpadu dan fokus melalui saluran yang meminimalkan interaksi fisik atau kontak langsung.

Rifai menjelaskan saluran pengaduan daring ini dapat diakses oleh seluruh masyarakat di Indonesia dan akan ditindaklanjuti oleh Ombudsman RI di Pusat serta 34 Kantor Ombudsman Perwakilan di seluruh provinsi.

“Dengan adanya saluran pengaduan ini diharapkan masyarakat dapat dengan mudah melaporkan jika diduga terjadi maladministrasi dalam pelaksanaan kebijakan penanganan bencana nasional Covid-19 bagi masyarakat terdampak,” ujarnya.

Amzulian mengatakan jenis layanan yang dapat diadukan dan ditindaklanjuti melalui Posko Pengaduan Daring Covid-19 Ombudsman meliputi layanan bantuan Jaring Pengaman Sosial, Layanan Kesehatan, Layanan Lembaga Keuangan, Layanan Transportasi, dan Layanan Keamanan.

Aduan untuk layanan bantuan Jaring Pengaman Sosial mencakup Program Keluarga Harapan, Program Kartu Sembako, Program Kartu Pra Kerja, dan tarif listrik. Untuk aduan pelayanan kesehatan salah satunya mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: HK.01.07/MENKES/1042020 tentang Penyakit dapat Menimbulkan Wabah dan Penanggulangannya.

Masyarakat juga dapat mengadukan hal lain terkait sektor kesehatan yang terdampak bencana Covid-19.

Selain itu, masyarakat bisa melaporkan layanan lembaga keuangan terhadap nasabah/konsumen, antara lain terkait kebijakan pemerintah untuk memberi kelonggaran pembayaran kewajiban selama masa darurat Covid-19 ke layanan daring ombudsman.

Amzulian juga mengatakan layanan transportasi bagi masyarakat yang terdampak khususnya di daerah yang diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan kebijakan larangan mudik juga dapat dilaporkan jika diduga terjadi pelanggaran/maladministrasi.

“Di bidang keamanan, Ombudsman juga mengawasi layanan publik dari Kepolisian dan Imigrasi bagi masyarakat yang terdampak, khususnya oleh kebijakan PSBB dan kebijakan larangan mudik,” jelasnya.

Pengaduan yang masuk melalui kanal ini akan langsung dikoordinasikan dengan Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah terkait. Selanjutnya Ombudsman akan memonitor tindak lanjutnya bersama-sama dengan pimpinan K/L/D terkait.

Amzulian mengatakan dengan adanya Posko ini Ombudsman dapat memiliki data spesifik yang terpadu tentang keluhan publik untuk sektor-sektor terdampak Covid-19.

Dia memastikan dengan adanya Posko Daring ini tidak berarti Ombudsman mengesampingkan layanan pengaduan untuk sektor pelayanan publik lainnya. Masyarakat tetap dapat melaporkan secara regular dan akan ditangani dengan prosedur yang berlaku di Ombudsman.

 

Artikel Terkait