Nasional

Pecahkan Rekor! Kampus IPDN Jatinangor Cetak Guru Besar Termuda dan Pertama

Oleh : Rikard Djegadut - Kamis, 28/05/2020 11:01 WIB

Guru Besar IPDN Prof Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si dan Dr. Ayeur Beriah Ndraha, yang juga alumni IPDN (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri Lembah Manglayang Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat mengukir prestasi sekaligus rekor bergengsi dalam ilmu pengetahuan di Indonesia.

Pasalnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengukuhkan salah satu alumni selaku dosen di kampus IPDN Jatinangor, Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si sebagai Guru Besar.

Pengukuhan Fernandez Simangunsong sebagai Guru Besar IPDN tertuang dalam Surat Keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 152716/MPK/KP/2019 tentang kenaikan jabatan akademik/fungsional dosen Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang ditandatangani oleh Mendikbud Nadiem Anwar Makarim tertanggal 26 Desember 2019.

Dalam SK tersebut, Fernandes Simangunsong dinyatakan telah memenuhi syarat berdasarkan penetapan angka kredit sebesar 922 dari Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk diberikan kenaikan jabatan sebagai Guru Besar dan kenaikan pangkat hingga IV/d.

Ferdandez dikukuhkan sebagai Guru Besar IPDN termuda di usianya yang 42 tahun. Sekaligus menjadi alumni IPDN pertama yang dikukuhkan menjadi guru besar dalam sejarah IPDN.

Ferdandez tamat dari STPDN/IPDN tahun 1999. Ia lalu mengawali tugasnya di Kabupaten Kerinci-Provinsi Jambi. Namun baru 1 (satu) minggu bertugas, mendadak ada surat panggilan dari Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Memanggil Purna Praja Terbaik Dari Angkatan 07 untuk membantu STPDN/IPDN bertugas menjadi Pengasuh.

Di awal tahun 2000, tepatnya 2 Januari 2000, Fernandes Simangunsong menerima SK terpisah untuk dilantik sebagai Pengasuh di STPDN/IPDN karena sudah terlambat dibandingkan teman-teman lainnya yang sudah lebih dulu tiba di STPDN/IPDN untuk menjadi Pengasuh.

Perjuangan menjadi pengasuh ini menjadi tonggak awal untuk mengantarkan Fernandes Simangunsong bertugas dan berkarier di STPDN/IPDN. Saat itu, para praja STPDN/IPDN berhasil membawa paduan suara dan marching band STPDN/IPDN untuk mengisi acara Natal Nasional di hadapan Presiden dan Jajaran Menteri Pada tahun 2001.

Selain Prof. Fernandez, IPDN juga berbangga atas pencapaian akademik dari salah satu alumninya yang kini telah berhasil meraih doktoral dengan usia yang relatif muda yakni Dr. Ayeur Beriah Ndraha, yang juga alumni IPDN.

Atas pencapaian ini, Dosen senior IPDN, Drs. Asri Hadi, MA mengungkapkan bahwa prestasi yang diraih para alumninya ini menjadi inspirasi, motivasi dan semangat bagi para praja yang saat ini tengah menempuh pendidikannya di IPDN.

"Apa yang telah diraih Profesor Muda Fernandes Simangunsong tentu saja patut ditiru oleh dosen-dosen muda yang ada di Indonesia terkhusus bagi Dosen Muda IPDN. Mengingat meraih puncak karir tertinggi akademik itu tidaklah mudah,".ungkap Asri Hadi dalam keterangan tertulis pada Kamis (28/5/2020).

Sebelumnya, di media sosial beredar sebuah foto yang memperlihatkan ribuan praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), tengah mengikuti acara akbar bersama pimpinan IPDN di kawasan pendidikan Jatinangor.

Foto tersebut menimbulkan beragam reaksi, karena terlihat tidak menerapkan physical distancing di tengah pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Kabupaten Sumedang.

Kepala Biro Kerjasama dan Hukum IPDN, Baharuddin Pabba mengatakan, acara tersebut bukanlah halalbihalal. Melainkan acara makan siang bersama yang dilakukan tepat di hari lebaran, Minggu 24 Mei 2020.

"Acara tersebut bukan halalbihalal, tapi makan siang rutin yang dihadiri pimpinan IPDN," kata Baharuddin saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Selasa (26/5/2020).*(Rikard Djegadut)

Artikel Terkait