Nasional

Sebut Hari Kesaktian Pancasila Tak Relavan Lagi, Dirut TVRI Diminta Mundur

Oleh : very - Rabu, 03/06/2020 21:30 WIB

Demontrasi menuntut Direktur Utama TVRI mundur dari jabatan. (Foto: ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Ketua Pengurus Wilayah Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila DKI Jakarta, Shaquille Rekardianto meminta Direktur Utama TVRI, Iman Brotosuseno agar mundur dari jabatannya.

Hal tersebut diungkapkannya menanggapi pernyataan Direktur Utama TVRI Iman Brotoseno di salah satu media online yang menyatakan Hari Kesaktian Pancasila sudah tidak relevan lagi.

"Pernyataan tersebut sangat tidak pantas untuk keluar dari pemimpin perusahaan yang juga corong utama negara Republik Indonesia," ujar Shaquille dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu (3/6).

"Pernyataan Pak Iman Brotoseno tersebut membuktikan beliau sudah lupa dengan sejarah bahwa Pancasila-lah yang sudah menyatukan bangsa Indonesia yang terdiri dari banyak suku, ras dan kepercayaan. Pancasila juga sudah berkali kali diuji dan ia tetap bertahan abadi menjaga kesatuan bangsa. Pancasila adalah Final,” tambahnya.

Disaat situasi pandemi seperti sekarang, sekaligus memperingati hari lahir Pancasila, Direktur Utama TVRI tersebut melakukan hal yang tidak selaras dengan pejabat-pejabat lainnya. Dia mengatakan bahwa semua semua elemen pemerintah, organisasi sampai masyarakat sedang bergotong royong melawan Covid-19 dan melakukan upacara virtual dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila. Namun Iman Brotoseno malah mempertanyakan Hari Kesaktian Pancasila tersebut.

Sebelumnya, seperti dikutip sejumlah media, Iman Brotoseno juga menyebutkan bahwa pornografi merupakan pemersatu bangsa. Hal itu terungkap setelah media melakukan penelusuran melalui jejak media terkait pernyataan yang bersangkutan.

“Kita sampai detik ini masih bersatu karena PANCASILA, bukan bokep yang Pak Dirut bilang," ujar Shaquille.

Pernyataan Ketua SAPMA PP DKI tersebut disambut dengan dukungan penuh dari seluruh kader SAPMA PP DKI Jakarta maupun daerah lain.

"Kami menuntut permohonan maaf terbuka dan kami meminta beliau dapat secara terhormat mundur dari jabatannya untuk menjaga agar nilai-nilai Pancasila tidak semakin menghilang dari masyarakat," ujar anggota SAPMA PP DKI.

Sementara itu, Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan SAPMA Pemuda Pancasila Jakarta Timur Teofilus Mian Parluhutan menambahkan bahwa seharusnya Iman Brotoseno sebagai Pimpinan Lembaga Penyiaran Publik TVRI bisa lebih berhati-hati dalam membuat pernyataan. Pasalnya, dia adalah cerminan dari Lembaga Penyiaran Publik tersebut. "Ya kami berharap Iman Brotoseno lebih berhati-hati, jangan sampai karena ucapan ucapan bapak jadi merugikan TVRI dan membuat TVRI tidak ditonton atau bahkan diboikot oleh masyarakat," pungkasnya. (Very)

Artikel Terkait