Nasional

Mendes Sebut Sejumlah Desa di Papua & NTT Belum Terima BLT DD, Ada Apa?

Oleh : Rikard Djegadut - Selasa, 16/06/2020 18:01 WIB

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar melakukan Konferensi Pers via aplikasi meeting Zoom pada Selasa, (16/6/2020).

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyatakan masih ada desa di 11 kabupaten kota di Indonesia yang belum menerima bantuan langsung tunai (BLT) dana desa. Abdul Halim menjelaskan 11 kabupaten berada di Provinsi Papua, Papua Barat, hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Terbesar di Papua dan Papua Barat dan kemudian ada di NTT juga," ujar Abdul Halim dalam konferensi pers virtual, Selasa (16/6/2020).

Abdul Halim mengatakan ada dua kemungkinan masalah yang membuat 11 kabupaten ini belum menerima BLT Dana Desa. Pertama, informasi soal dana desa belum masuk. kemudian kemungkinan kedua adalah keadaan geografisnya sangat jauh.

"11 kabupaten ini ada dua kemungkinan, pertama mungkin informasinya belum masuk karena kendala. Kedua karena memang keadaan geografisnya yang sangat jauh," kata Abdul Halim.

Dia mengatakan kemungkinan BLT Dana Desa di daerah ini akan disatukan penyalurannya. Dia mengatakan biaya yang besar jadi alasannya.

"Kita mau disatukan saja, karena biaya untuk antar dana ke lapangan dengan besaran dana yang didistribusikan jadi ini nggak imbang. Makanya ada kebijakan mau disatukan, dan untuk daerah yg sangat sulit geografis penyatuan dana ini diizinkan," ungkap Abdul Halim.

Dia juga menyebut, secara total sudah ada 277 kabupaten yang 100% menyalurkan BLT Dana Desa. Kemudian 119 kabupaten sudah menyalurkan 50% lebih BLT Dana Desa. Lalu 24 kabupaten lain masih berada di bawah 50% penyalurannya.

"Kalau jumlah kabupaten sudah ada 277 kabupaten yang 100%. Kemudian ada 95 kabupaten yang sudah menyalurkan 75-99%, kemudian ada 24 kabupaten kota penyalurannya 50-74%, ada 27 yg 1-49% dan ada 11 kabupaten yang masih nol," tutur Abdul Halim.*

 

Artikel Terkait