Olah Raga

Liga Indonesia Rencana Bergulir Oktober, PSSI Pastikan Penerapan Protokol Kesehatan

Oleh : Mancik - Kamis, 23/07/2020 05:01 WIB

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyerahkan secara simbolis APD kepada Ketua Gugus Tugas, Doni Monardo.(Foto:Istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) mewacanakan untuk menggulirkan kembali kompetisi liga sepak bola Indonesia yang sebelumnya dihentikan akibat pandemi Covid-19. Penerapan protokol kesehatan menjadi syarat utama terhadap penyelenggaraan kompetisi.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan, Liga Indonesia rencananya akan digelar bulan Oktober dengan terlebih dahulu melakukan kerja sama antar seluruh komponen sepak bola, khususnya terkait penerapan protokol kesehatan. Beberapa negara, seperti Inggris, Spanyol dan Italia telah memulai lebih dahulu kompetisi sepak bola di tengah situasi pandemi global

"Kompetisi sepak bola liga Indonesia akan digulirkan bulan Oktober 2020, dengan syarat menerapkan protokol kesehatan yang harus dipatuhi seluruh komponen sepak bola, federasi, klub hingga supporter,” kata Iriawan di Media Center Satgas Penangan Covid-19, Jakarta, Rabu (22/07/2020).

Adapun penerapan protokol kesehatan, kata Iriawan, penyelenggara akan melakukan tes swab. Tidak hanya dilakukan kepada pemain tetapi kepada semua orang yang terlibat menangani pertandingan.

PSII sendiri telah menyediakan tenaga kesehatan. Mereka akan bekerja memastikan penerapan protokol kesehatan sekaligus kesehatan pemain.

"Kami telah membuat protokol kesehatan dengan bantuan tim dokter dan tim pengkajian di PSSI dan menganggarkan untuk melakukan swab test, serta diputuskan tanpa adanya penonton di stadion," ungkapnya.

Selain itu dalam rangka mendukung penanganan Covid-19, PSSI melalui gerakan PSSI Peduli memberikan bantuan berupa alat pelindung diri (APD) yang secara simbolis diserahkan oleh Ketua Umum PSSI kepada Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

"Kami menyerahkan APD sebanyak 1.200 untuk dapat didistribusikan kepada yang membutuhkan,” kata Iriawan.

Tanggapan Doni Monardo Soal Pelaksanaan Liga Indonesia

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Doni Monardo menyampaikan terima kasih atas dukungan PSSI terhadap penanganan COVID-19 ini. Bantuan yang diserahkan oleh PSII akan disalurkan kepada masyarakat.

"Terima kasih atas donasi APD yang diberikan, selanjutnya akan disalurkan kepada tenaga medis dan masyarakat,” ucap Doni.

Doni kemudian menanggapi rencana digulirkan kembali liga Indonesia oleh PSSI. Ia menegaskan, kompetisi bisa dilangsungkan kembali dengan catatan harus mematuhi protokol kesehatan bagi perangkat pertandingan dan tanpa adanya penonton yang hadir.

"Satgas mendukung liga bergulir namun dengan syarat menerapkan protokol kesehatan dan akan mendukung dengan memberikan bantuan swab test kepada PSSI selain itu pertandingan harus tanpa dihadiri penonton. Karena tidak ada yang bisa menjamin keselamatan para penonton, ditakutkan terjadi kontak erat dengan salah satu orang yang terpapar Covid-19 yang hadir di stadion,” ujarnya.

Doni yang juga kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berharap, PSSI mengajak supporter untuk menyaksikan pertandingan di rumah saja dan mengajak para pemain sepak bola untuk melakukan edukasi kepada seluruh masyarakat terkait Covid-19.

"Kami mengharapkan PSSI mengajak seluruh supporter menonton hanya lewat siaran televisi ataupun streaming, kemudian mengkampanyekan penerapan protokol kesehatan dengan mengajak figur-figur tokoh sepak bola yang diharapkan lebih efektif dan didengar oleh masyarakat, karena mereka dijadikan panutan dan memiliki fans yang banyak,” jelas Doni.

Doni mengungkapkan, pekan lalu ia berdiskusi dengan komunitas supporter bonek yang merupakan pendukung Persebaya Surabaya salah satu peserta liga Indonesia, bonek telah melakukan gerakan penanganan Covid-19 dengan membuat Gerakan Tri Wani, yaitu wani pakai masker, wani cuci tangan dan wani jaga jarak, gerakan itu telah dilakukan hingga ke berbagai daerah.

"Kami sudah mencoba dengan kelompok supporter di Surabaya, bonek, tanpa disangka Gerakan Bonek ini tidak hanya di Surabaya tapi melebar ke Manokwari dan Sorong. Jadi lewat olah raga khususnya sepak bola kita bisa membantu meningkatkan program pencegahan dan ini momentum yang sangat bagus ketika olah raga bisa menggerakan seluruh komponen bangsa,” ungkapnya.

Doni berpesan, dalam menghadapi Covid-19 ini tidak bisa melalui orang per orang, namun melalui komunitas karena protokol kesehatan harus diterapkan bagi semua orang.

"Peran menghadapi COVD-19 bukan lagi orang per orang, tetapi melalui komunitas-komunitas, ketika komunitas ini sukses maka kelompok ini akan menjadi pahlawan bagi diri sendiri dan orang sekitarnya serta akan menjadi pahlawan kemanusiaan bagi orang banyak,” lanjutnya Doni.

Ia juga mengimbau kepada seluruh insan sepak bola tanah air, untuk melakukan perubahan prilaku dengan lebih peduli mengajak orang disekitarnya untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan. Caranya dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya protokol kesehatan guna menekan laju penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

"Setiap individu sepak bola, harus mengajak setiap hari dua orang untuk melakukan perubahan prilaku patuh pada protokol kesehatan. Jika setiap orang setiap hari berhasil mengajak dua orang dari keluarga dan orang sekitarnya dan terus menerus seperti itu, ke depannya bangsa kita akan menjadi cepat meningkat kesadaran kolektifnya. Disiplin penting, namun kesadaran kolektif lebih penting, karena COVID-19 tidak cukup hanya diri sendiri, diri kita disiplin terapkan protokol kesehatan namun orang sekitar kita tidak disiplin, diri kita akan terpapar secara tidak sengaja, ditambah bagi orang yang telah memiliki komorbit akan lebih berat hingga menyebabkan kematian," pungkasnya.*

 

Artikel Terkait