Opini

Dinasti Mataram Vs. Dinasti Menteng

Oleh : Rikard Djegadut - Jum'at, 31/07/2020 02:15 WIB

Dinasti Menteng Gibran Rakabuming Raka vs Dinasti Mataram BRA Wulan Indah Sari. Kontestasi demokratis dan meritokratis antar dinasti sepanjang berbasis kinerja karakter dan kapabilitas serta integritas.Go Ahead.

Oleh: Christianto Wibisono, penulis buku Kencan Dinasti Menteng

Opini, INDONEWS.ID - Pada 1556 Ki Ageng Pamanahan, adipati eselon satu Kesultanan Pajang dihadiahi lahan cikal bakal kerajaan Mataram. Putranya, Senapati mengukuhkan eksistensi Mataram setelah pudarnya Pajang dilanjutkan oleh RM Jolang dan Sultan Agung (1613-1645).  

Sementara itu negari Belanda baru mendirikan VOC 1602 untuk mengelola kontrak dagang dengan Mataram didukung mercenaries (pasukan bayaran VOC). Cikal bakal musuh bebuyutan VOC Mataram adalah Gubernur Jendral VOC ke-4 dan 6 Jan Pieterszoon Coen sebagai antagonis Sultan Agung. 

Setelah itu ada Amangkurat I-V dan Pakubuwono I-XIII. Ke-22 raja raja itu tidak hidup mulus aman damai tapi penuh perang saudara, suksesi kudeta antar paman keponakan bahkan ayah dan anak. Kerajaan Mataram akan pecah jadi 4 yaitu pada 1755 Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogjakarta. 

Pada 1757 Mangkunegaran lepas dari Surakarta lalu pada 1814 Pakualaman lepas dari Yogjakarta. 
Kasunanan terus dipimpin oleh Dinasti Pakubuwono dengan petahana Sri Susuhunan Pakubuwono XIII yang bertahta sejak 11 Juni 2004. Kesultanan Yogjakarta sekarang dipimpin Sri Sultan Hamengkubuwono X yang naik tahta 7 Maret 1989 setelah wafatnya ayahanda Sri Sultan  HB IX 3 Okt  1988. 

Raja Surakarta  terlama adalah Pakubuwono XII lahir 11 Juni 1925 pada usia 20 tahun dinobatkan pada 11 Juni 1945  bertahta 59 tahun sampai  wafat 2004   mencapai usia 79 tahun. PB XIII lahir 28 Juni 1948 dinobatkan 2004 pada usia 66 sekarang  usia 72 tahun.

Raja Yogjakarta terlama adalah Sri Sultan Hamengku Buwono  IX lahir 12 April 1912, di usia 28 tahun pada  8 Maret 1940 dinobatkan jadi Sultan Yogja dan bertahta 48 tahun 199 hari  hingga wafat 2 Okt 1988 di Washington DC pukul 20.05 EDT atau 3 Okt 1988 pk 07.05 WIB pada usia 76 tahun.

Sri Sultan Hamengkubuwono IX unik, karena sejak Kabinet Syahrir III 2 Okt 1946 non stop hingga kabinet  Natsir, absen di kabinet Sukisman, Menhan pada kabinet Wilopo, 18 Feb 1960 KKII Bapekan,13 Nov 63  KK IV Ketua BPK, 1966 Waperdam, Menko, Wapres  1973-1978 total 25  tahun. Sedang Sunan Pakubuwono XII dst tidak mempunyai otoritas politik lagi. 

Kini mendadak ditengah sepinya calon pesaing cawalkot Solo Gibran, cucu putri Pakubuwono XIII BRA Putri Woelan Sari Dewi dikabarkan diorbitkan PKS jadi kontestan. Meski PKS tidak punya quota kursi cukup untuk bisa mencalonkan. 

Dalam menyikapi isu politik dinasti yang terpenting adalah asas meritokrasi. Siapapun boleh maju, asal syaratnya meritokrasi bukan karena anak Presiden atau putri Sunan. Kalau punya bakat, talenta, kinerja, prestasi dan rekam jejak yang memang mumpuni go ahead. Boleh saja dinasti Mataram yang sudah berusia 400 tahun sejak Mataram sejajar dengan dinasti Oranye Belanda diganti dan dilanjutkan oleh dinasti Menteng. 

Ini adalah nomenklatura politik PDBI untuk menyebut elite oligarki pemimpin Indonesia yang menjadi menteri kabinet. PDBI menelusuri kekerabatan dan menemukan 77 kerabat dari 30 keluarga Dinasti Menteng sbb:

1.    Bung Karno (kakek Puan) 001 Harsono Tjokroaminoto (ipar BK) 053– Anwar Tjokroamiinoto (ipar BK) 088 -Megawati Soekarnoputri (anak BK) 483   - Puan Maharani (cucu BK) 661
2.    Bung Hatta (ayah) 002 – Meuthia F. Hatta (anak) 569
3.    Mr Achmad Subarjo 003 (paman Herawati) – Mr Samsuddin 085 (sepupu BM Diah) –BM Diah (suami Herawati) 330
4.    Mr Ali Sastroamijoyo (Paman) 010 – Hamdani (Paman dari Istri Ali Wardhana) 107 - Ali Wardhana (keponakan) 338
5.    KH Wahid Hasyim (ayah) 019 – Presiden Abdurrahman Wahid (anak) 481 – 
Saefullah Jusuf ( 586) A. Muhaimin Iskandar (605) - Abdul Halim Iskandar (726)
6.    Dr Sudarsono (ayah Juwono ) 034  - Mochtar Kusumaatmaja (sepupu) 350 – Sarwono Kusumaatmaja (adik Mochtar) 405, Juwono Sudarsono (anak DR Sudarsono) 459 –Armida Alisyahbana  (anak Mochtar) 617
7.    H.Agus Salim (Paman) 036 – Prof. Emil Salim (Keponakan) 346
8.    Ir.Herling Laoh (adik) 043 – Ir Frits Laoh (Kakak) 157
9.    A.R Baswedan (kakek) 055 – Anies Baswedan (cucu) 681
10.    Maruto Darusman (Paman) 080 –Marzuki Darusman (Keponakan) 526
11.    Anak Agung Gde Agung (ayah) 111 – Anak Agung Gde Agung jr (anak) 521
12.    Soemitro Djojohadikusumo (mertua) 119 - Soeharto (ayah) 291  – Soedrajad Djiwandono (menantu) 408 - Siti Hardijanti Rukmana (anak) 456 -  Prabowo Subianto (menantu) 715
13.    Djody Gondokusumo (mertua) 144 – Siswono Yudohusodo (menantu) 403
14.    Syaifudin Zuchri (ayah) 225 – Lukman Hakim Syaifudin (anak) 656
15.    Mr Soemarno (ayah) 226 – Rini M. Soemarno (anak) 542
16.    Teuku M. Hadi Thayeb (kakak) 268- Teuku M. Syarief Thayeb (adik) 281
17.    Hartawan Wiryodiprojo (kakak) 272 – Hartono Wiryodiprojo (adik) 318
18.    Sumantri Brodjonegoro (ayah) 335 – Bambang P. Brodjonegoro (anak) 651
19.    Hartarto Sastrosoenarto (ayah) 377 – Laksamana Sukardi (keponakan) 516 -  Airlangga Hartarto (anak) 703
20.    Achmad Tahir (ayah) 379 – Agum Gumelar (menantu) 489 – Linda Amalia Sari (Putri AT) 614
21.    Ginandjar Kartasasmita (ayah) 387 – Agus Gumiwang Kartasasmita (anak) 713
22.    Try Sutrisno (mertua) 394 – Ryamizard Ryacudu (menantu) 667
23.    Susilo Sudarman (ayah) 400  - Dwisuryo Indroyono Soesilo (anak) 662
24.    Sjarifuddin Baharsjah (suami) 410 – Ny Justika Baharsjah (istri) 446
25.    Theo L. Sambuaga (ayah) 451 - Jerry A. Sambuaga (anak) 736
26.    Faried Anfasha Moeloek (suami) 454 – Nila Djuwita F. Anfasa Moeloek (istri) 680
27.    Quraish Shihab (kakak)  455 – Alwi A. Shihab (adik) 485
28.    Susilo Bambang Yudhoyono (besan) 488 - Hatta Rajasa (besan) 545
29.    Ir. Erna Witoelar (istri) 509 – Ir Rachmat Witoelar Kartaadipoetro (suami) 568 - Andi Nafsiah Walinono Mboi, SpA. MPH., dr. 607
30.    AA. Gede Ngurah Puspayoga (suami) 685 - Ida Gusti Ayu Bintang Darmavati (Istri) 729

Menurut PDBI diseluruh dunia tidak terhindarkan adanya unsur nepotisme sepanjang tidak menghilangkan faktor substansial yaitu , elemen meritokrasi. Kalau Robert Kennedy memang mampu jadi presiden melanjutkan kakaknya tentu boleh saja. 

Kalau Caroline Kennedy dinilai kurang berbobot dan dilarang oleh pamannya Edward Kennedy untuk nyapres ya dia harus rela cukup jadi Dubes AS untuk Jepang, George Bush Sr hanya 1 term presiden AS ke 41 diselingi Pres ke 42 Bill Clinton lalu Bush Jr langsung jadi  presiden AS ke 43,  Bush lebih mujur dari Kennedy.*

Artikel Terkait