Bisnis

Dikonfirmasi Program Kredit Sepeda Brompton, Tajuddin Noor Blokir Nomor WA Pengamat

Oleh : very - Minggu, 27/09/2020 18:53 WIB

Sepeda Brompton. (Foto:urbannews.id)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Alih-alih melaksanakan tugasnya menjalankan keterbukaan informasi publik, Sekretaris Perusahaan PT Pertamina (Persero), Tajuddin Noor malah memblokir nomor telepon dan whatsapp Direktur Eksekutif CERI, Yusri Usman.

"Kami awalnya hanya mempertanyakan program kredit sepeda Brompton untuk pegawai Pertamina. Tapi bukannya memberikan keterangan yang sebenarnya, Sekretaris Perusahaan Pertamina Tajuddin Noor malah memblokir nomor telepon saya," ungkap Yusri Usman seperti dikutip urbannews.id, di Jakarta, Jumat (26/9/2020).

Yusri menceritakan, karena nomor WA miliknya diblokir, dia lalu mengirimkan pertanyaan yang sama kepada Tajuddin Noor, namun melalui nomor WA anaknya.

Menurut Yusri, Tajuddin akhirnya menjawab pertanyaan tersebut melalui nomor WA tersebut. "Itu programnya Bank abangku, cuman dia pasang logo Pertamina, biasa bank cari peluang bisnis apa saja karena sekarang lagi musim sepeda, jadi gak ada kebijakan perusahaan di sana abangku," ungkap Yusri menirukan jawaban Tanjudin Noor.

Menerima jawaban itu, Yusri kembali mengajukan pertanyaan lanjutan kepada Tajuddin Noor.

"Apakah boleh mencari peluang bisnis dengan mempromosikan sepeda impor tanpa izin menggunakan logo Pertamina? Sebaliknya malah mengabaikan sepeda produksi dalam negeri. Mohon konfirmasi apakah boleh seenaknya Bank Mandiri Syariah menggunakan logo Pertamina? Atau penggunaan logo Pertamina itu atas izin BOD Pertamina?," ungkap Yusri mengutip pertanyaan yang dikirim ke Tajuddin Noor melalui nomor WA anaknya tersebut.

Menjawab pertanyaan itu, kata Yusri, Tajuddin Noor mengaku sudah meminta Bank Mandiri Syariah menurunkan iklan kredit sepeda itu. "Sudah kita minta take down, jadi tidak ada lagi iklan itu," ungkap Yusri menirukan jawaban terakhir dari Tajuddin Noor.

Terkait adanya iklan kredit sepeda Brompton tersebut, kata Yusri, Direktur Dukungan Bisnis Pertamina M Haryo Yunianto saat dikonfirmasi, memberikan apresiasi atas kritik dan saran yang dikemukakan CERI, serta akan meneruskan saran CERI ke Bank Mandiri.

 

Langkah Konyol

Yusri mengatakan, jika kredit sepeda itu benar kebijakan resmi Pertamina, ia menganggap hal tersebut merupakan suatu langkah konyol. Sebab, harga sepeda itu per unit sekitar Rp 60 juta.

"Karena sudah banyak sepeda sejenis itu dengan kualitas baik dari produksi dalam negeri. Apakah program ini akan meningkatkan impor produk luar negeri yang akan berakibat ikut menyumbang defisit transaksi  berjalan. Monggo pihak BOD Pertamina bisa mengkonfirmasi kebijakan ini," ungkap Yusri menirukan konfirmasinya ke Tajuddin Noor.

"Ngelola perusahaan saja semester 1 rugi Rp 11,13 triliun, bukannya prihatin sebagai momen evalusi untuk memperbaiki diri, malah jor-joran dan ikut menambah defisit transakai berjalan kalau angka impornya semakin tinggi," timpal Yusri.

Tak jauh berbeda dengan perlakuan terhadap Yusri Usman, Tajuddin Noor juga memblokir nomor whatsapp wartawan urbannews.id.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut Indonesia memang kebanjiran sepeda impor di tengah meningkatnya minat masyarakat bersepeda di era pandemi covid-19.

Namun dia tidak merinci berapa banyak sepeda impor yang membanjiri pasar sepeda dalam negeri.

"Bersepeda ini suatu kegiatan yang sangat fun (menyenangkan), saya salah satu penggemar sepeda. Oleh karena ini menjadi penting karena di tengah pandemi saya dengar impor (sepeda) banyak sekali," katanya dalam peresmian acara daring Pekan Nasional Keselamatan Jalan 2020, Jumat (25/9) seperti dikutip cnnindonesia.com.

Budi menugaskan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiadi untuk mempromosikan sepeda buatan dalam negeri.

Tujuannya, agar membantu para produsen sepeda lokal, sehingga dapat menambah kesempatan kerja di dalam negeri. *

Artikel Terkait