Pojok Istana

Ada Libur Panjang Akhir Oktober, Jokowi Ingatkan Potensi Penularan Covid-19

Oleh : Mancik - Senin, 19/10/2020 15:30 WIB

Presiden Joko Widodo.(Foto:Istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo mengingatkan potensi penularan Covid-19 pada saat libur panjang akhir Oktober mendatang. Biasanya, masyarakat mengisi liburan dengan aktivitas keluar kota sehingga berpotensi menularkan Covid-19.

Dalam kesempatan rapat terbatas di Istana Negara, Jokowi mengisahkan, liburan sering kali menjadi penyebab naiknya angka positif Covid-19 di Indonesia. Hal ini terjadi karena ada kegiatan kerumunan yang memudahkan virus berpindah dari satu orang ke orang lain.

"Kita memiliki pengalaman kemarin libur panjang, pada satu setengah bulan yang lalu mungkin. Setelah itu terjadi kenaikan yang agak tinggi. Oleh sebab itu, ini perlu kita bicarakan agar kegiatan libur panjang dan cuti bersama ini jangan sampai berdampak pada kenaikan kasus Covid," kata Jokowi sebagaimana dilansir dalam setneg.go.id, Jakarta, Senin, (19/10/2020)

Pada kesempatan tersebut, Jokowi meminta momentum liburan panjang akhir Oktober sedapat mungkin menekan laju kenaikkan kasus Covid-19 di Indonesia. Masyarakat mesti menjaga diri masing-masing dengan melaksanakan protokol kesehatan sesuai dengan himbauan pemerintah.

Mantan walikota Solo ini pun menjelaskan, saat ini, perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia telah memberikan tanda-tanda cukup baik. Hal ini terlihat dari kasus aktif yang semakin hari terus menurun.

Menurunnya kasus harian tersebut, kata Jokowi harus sejalan dengan upaya pencegahan. Baik pemerintah maupun masyarakat mesti memiliki kesadaran bersama dalam menjaga pola hidup setiap hari terutama dalam mematuhi proktokol kesehatan.

Jokowi juga menyampaikan, angka kesembuhan pasien Covid-19 terus mengalami perbaikan.Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk mendukung upaya pemerintah dalam setiap upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 di Indonesia.

"Kemudian rata-rata kesembuhan di Indonesia 78,84 persen. Ini juga lebih tinggi dari rata-rata kesembuhan dunia yang 74,67 persen," tutupnya.*

 

Artikel Terkait