Nasional

Per 1 November 2020, Realisasi Penyerapan Anggaran KemenPUPR Capai 59,47 Triliun

Oleh : Ronald - Kamis, 05/11/2020 15:30 WIB

Presiden Jokowi bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau saluran irigasi di persawahan milik warga. (Foto : Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Meski tengah di masa pandemi Covid-19, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan program kerja melalui belanja infrastruktur PUPR.

Adapun belanja tersebut meliputi pembangunan dan pemeliharaan bendungan, irigasi, jalan, jembatan, sanitasi, sistem air minum, penataan kawasan, infrastruktur di kawasan strategis pariwisata dan rumah MBR.

Hingga per 1 November 2020, realisasi penyerapan anggaran program belanja infrastruktur telah mencapai Rp59,47 triliun atau 68 persen dari total pagu anggaran 2020 senilai Rp87,76 triliun.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa pada masa pandemi ini, pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan akibat turunnya investasi, demikian juga ekspor impor, sehingga untuk menunjang pertumbuhan ekonominya, pemerintah mengandalkan belanja APBN untuk pembangunan infrastruktur.

"Dari total anggaran 2020 sebesar Rp87,76 triliun terdiri atas program reguler sebesar Rp75,44 triliun dan program pembangunan infrastruktur dengan skema padat karya tunai melalui 16 program dengan anggaran sebesar Rp12,32 triliun. Program tersebut di antaranya untuk pembangunan irigasi kecil, sanitasi, jalan produksi, dan rumah swadaya," ujarnya melalui siaran pers Rabu (4/11/2020).

Disampaikan Menteri Basuki, khusus untuk program PKT dengan target penerima manfaat sebesar 638.990 orang. Hingga awal November 2020, realisasi PKT telah mencapai Rp10,80 triliun atau sebesar 87,7 persen dengan jumlah tenaga kerja yang telah terserap sebanyak 630.990 orang atau sekitar 98,7 persen.

Di samping itu juga dialokasikan anggaran sebesar Rp1,36 triliun untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berupa perluasan Program Padat Karya berupa revitalisasi saluran drainase jalan nasional sepanjang 5.000 km dengan anggaran Rp1 triliun.

Kemudian untuk pembelian produk rakyat berupa material tambalan cepat mantap (CPHMA) sebanyak 100.000 Ton sebesar Rp200 miliar, modular RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) sebanyak 5.495 unit senilai Rp125,6 miliar,

Ada juga, Modular RUSPIN (Rumah Unggul Sistem Panel Instan) 272 unit senilai Rp5 miliar, kemudian pembelian produk rakyat seperti Big Gun Sprinkler, Tandon Air dan Biodegester.

Selain itu untuk mendukung peningkatan konektivitas, dialokasikan anggaran untuk pembelian karet petani sebanyak 11.338 ton senilai Rp120 miliar dan pembelian Resin Ester 790,42 ton sebesar Rp25 miliar.

Hingga saat ini total realisasi penyerapan untuk pembelian produk rakyat hingga saat ini adalah 57,7 persen senilai Rp281 miliar dari total pagu Rp487,8 miliar. (rnl)

Artikel Terkait