Jakarta, INDONEWS.ID -- Presiden Joko Widodo akhirnya mengganti Menteri Kesehatan, dr. Terawan Agus Putranto. Pergantian itu terjadi di tengah kasus COVID-19 yang masih menanjak. Penggantinya adalah Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Budi Gunadi Sadikin, seorang dengan latar belakang ekonom dan bukan seorang dokter.
"Bapak Budi Gunadi Sadikin, beliau sebelumnya Dirut Bank Mandiri, kemudian jadi Dirut PT ASAN Alumunium dan terakhir jadi Wamen BUMN. Dan sekarang kita berikan tanggung jawab untuk memimpin kemenkes," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/12).
Berikut rangkuman profil Budi Gunadi Sadikin seperti dikutip dari Kumparan.com:
Keputusan Jokowi memilih Budi Gunadi Sadikin yang kini menjabat Wakil Menteri BUMN, menarik perhatian lantaran ia tak memiliki latar belakang di bidang kesehatan ataupun seorang dokter. Padahal, selama ini posisi Menkes biasanya diisi seorang dokter. Sementara Budi diketahui lebih banyak bekecimpung di bidang ekonomi.
Pria kelahiran Bogor, Mei 1964 itu merupakan lulusan Teknik Nuklir Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 1980. Dia menerima Sertifikasi sebagai Chartered Financial Consultant (CHFC) dan Chartered Life Underwriter (CLU) dari Singapore Insurance Institute pada tahun 2004.
Budi mengawali kariernya sebagai Information Technology Officer di IBM Asia Pacific Headquarter di Jepang pada 1988. Dia juga sempat menjabat sebagai Systems Integration & Professional Services Manager pada 1994 di perusahaan yang sama.
Sepak terjang Budi di bidang ekonomi pun kian luas. Dia pernah menjadi General Manager Electronic Banking, Chief GM Jakarta, Chief GM HR PT Bank Bali Tbk pada tahun 1994-1999.
Pria berusia 57 tahun itu tercatat pernah bekerja di bank asing bernama ABN Amro Bank Indonesia hingga akhir 2004. Kemudian, Budi melanjutkan kariernya sebagai Executive VP Consumer Banking PT Bank Danamon Tbk pada kurun waktu 2004 hingga 2006.
Dia juga tercatat pernah menjadi Dirut Bank Mandiri sebelum masuk ke lingkungan pemerintahan.
Budi sebenarnya bukan orang baru di lingkungan Kementerian BUMN. Dia sempat menjabat sebagai Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum sejak September 2017 sebelum akhirnya dipilih Jokowi sebagai Wamen BUMN.
Melihat sederet sepak terjang Budi Sadikin, nampaknya jabatan Menkes akan menjadi pengalaman baru baginya. Dia pun akan menjadi Menkes RI kedua setelah Mananti Sitompoel yang tak memiliki latar belakang kedokteran.
Ahli wabah UI, Pandu Riono, menyebut sosok Budi Sadikin meski bukan dokter, bisa mendorong percepatan penanganan pandemi corona. Budi punya skenario vaksinasi untuk 16 juta orang dalam sebulan.
"Budi layak jadi menkes yang baru. Ia punya cita-cita vaksinasi dilakukan sebulan. Menkes tidak perlu dokter untuk mereformasi manajemen dan sistem kesehatan publik yang lumpuh," ucap Pandu.
Sebagai Menkes baru, Budi akan langsung dihadapkan dengan penanganan pandemi COVID-19 yang belum berakhir. Kita tunggu saja gebrakannya. (Very)