Nasional

PBNU Desak Pemerintah & Kasatgas Pangan Polri Bongkar Kartel Kedelai Oleh Importir Nakal

Oleh : Rikard Djegadut - Rabu, 06/01/2021 09:30 WIB

Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian- LPP PBNU, H. Al-Amin Nur Nasution, SE (Foto: Ist)

PBNU Desak Pemerintah & Kasatgas Pangan Polri Bongkar Kartel Kedelai Oleh Importir Nakal

Jakarta, INDONEWS.ID - Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian- LPP PBNU, H. Al-Amin Nur Nasution, SE mendesak Pemerintah dan Kasatgas Pangan Polri membongkar upaya penimbunan dan Kartel Kedelai oleh importir yang Nakal.

"Importir Nakal memanfaatkan situasi sulit untuk mengambil keuntungan. Kita semua tahu Sekjend Kemendag Pak Suhanto mengatakan para improtir selalu menyediakan Stok Kedelai hampir 450.000 ton," kata Nur Nasution dalam keterangan tertulis yang diterima Redaksi, Rabu (6/5/21).

Ia menjelaskan, stok itu di lempar ke pengrajin tahu dan tempe tentu dapat memasok kebutuhan yang +/- 150.000 ton perbulan cukup untuk 3 bulan ke depan.

"Artinya indikasi ‘Kartel’ Jelas ada, stok ada di indonesia saat harga kedelai dunia murah, disinyalir ada kesepakatan untuk mengeruk keuntungan dengan mengorbankan kepentingan rakyat kecil dan UMKM pengrajin tahu- tempe," tegas Nur Nasution.

Nur Nasution menegaskan modus seperti ini jelas tidak baik dan sangat merugikan masyarakat kecil dan UMKM, terutama karena tengah menghadapi masa pandemi covid-19.

"Ini gak bener bikin kesel dan harus dibongkar saat kondisi sulit seperti saat ini akibat pandemi covid-19," tutupnya.*

Artikel Terkait