Jakarta, INDONEWS.ID - Bencana tak henti-hentinya menghampiri bangsa ini. Setelah musibah naas terhadap jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di Perairan kepulauan Seribu pada Jumat (8/1/2021) kemarin, kini bencana alam tanah longsor terjadi di Dusun Bojongkondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (9/1/2021).
Longsor tersebut diketahui terjadi dua kali. Pertama pada pukul 15.30 WIB dan longsoran kedua terjadi pada pukul 18.30 WIB. Akibat musibah tersebut 11 orang ditemukan meninggal dunia dan delapan orang masih belum ditemukan.
Dari jumlah korban tewas itu, di antaranya adalah Komandan Koramil Cimanggung Kapten Inf Setiyo Pribadi, Kepala Seksi Trantibum Kecamatan Cimanggung Suhada, dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumedang Yedi. Mereka tertimbun longsor susulan saat hendak melakukan evakuasi warga yang menjadi korban di lokasi kejadian.
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil dalam keterangan tertulis, Minggu (10/1) mengatakan lokasi tanah longsor di Desa Cihanjuang rawan menjadi permukiman warga. Menurutnya, tak semua lahan laik untuk menjadi tempat tinggal.
"Ini menjadi peringatan, masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama karena tidak semua lahan layak untuk ditinggali dan tidak bisa dipaksakan. Lahan ini sebenarnya memang rawan untuk ditinggali," kata Emil sapaan akrab Ridwan Kamil.
Saat meninjau lokasi bencana, Emil meminta semua pihak untuk waspada terhadap longsor susulan. Menurut laporan yang diterima, masih terjadi retakan tanah di sekitar lokasi bencana.
"Sesuai protokol juga semua masyarakat di radius yang rawan ini sudah dievakuasi ke tempat lebih aman," ujarnya.
Emil mengatakan longsor setinggi 20 meter dan panjang 40 meter itu terjadi pada lahan dengan kemiringan yang curam. Bahkan, katanya, terjadi dua kali longsor pada lokasi yang tak berbeda jauh.
"Korban mayoritas adalah para penolong longsor pertama, termasuk Pak Danramil (Cimanggung) yang menjadi korban," ujarnya.
Menurut Emil, BPBD Jabar, BPBD Kabupaten Sumedang, Basarnas, dan TNI/Polri, terus mencari korban longsor yang belum ditemukan. Ia berharap semua korban dapat segera ditemukan.
"Kami sedang bergerak menolong semoga sehari dua hari selesai, karena areanya tidak terlalu sulit untuk dilakukan pertolongan. Mohon kerja samanya memberikan ruang kepada petugas untuk mengamankan dan secepatnya memberikan pertolongan," tandasnya. (rnl)