Nasional

Uskup Amboina, Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC Positif Covid-19 Kategori OTG

Oleh : Rikard Djegadut - Sabtu, 30/01/2021 19:31 WIB

Uskup Diosis Amboina, Mgr Petrus Canisius Mandagi, MSC (Foto: Ist)

Ambon, INDONEWS.ID - Uskup Diosis Amboina, Mgr Petrus Canisius Mandagi, MSC dinyatakan positif Corona (COVID-19). Ia diketahui positif Kategori Orang Tanpa Gejala (OTG). Sebelumnya, sekretaris keuskupan lebih dulu terkonfirmasi positif Covid-19.

Kabar positifnya Mgr Petrus dan Sekretaris Keuskupan dibenarkan oleh juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Maluku dr Adonia Rerung.

"Uskup terkonfirmasi COVID-19, kemudian sekretaris kena COVID-19 dan sudah dirawat RSUP. Yang duluan masuk sekretaris keuskupan. Itu sebabnya, tidak ikut divaksin (tahap ke-2) hari ke-14 itu," ujar Adonia Rerung saat dimintai konfirmasi wartawan, Sabtu (30/1/2021) sore.

Adonia menuturkan kini Uskup Diosis Amboina bersama sekretaris keuskupan menjalani isolasi di RSUP dr Johannes Leimena, Kota Ambon. Uskup Diosis Amboina tak mengalami gejala COVID-19, namun sekretaris keuskupan mengalami gejala COVID-19.

"Karena (sekretaris keuskupan) positif, lalu ternyata Uskup juga diperiksa, ternyata juga positif. Sebab itu, sama-sama diisolasi mandiri di RSUP. Terakhir saya dengar (Uskup) tidak ada gejala, kecuali sekretaris, tapi dikelola di RSUP," sambung Adonia.

Adonia menjelaskan, meskipun sudah menjalani penyuntikan vaksin COVID-19, penerima vaksin tetap harus menerapkan protokol kesehatan. Menurut teori vaksin, lanjut dia, pertama kali suntikan hanya memperkenalkan vaksin di dalam tubuh, barulah antibodi di dalam tubuh terbentuk pada penyuntikan vaksin kedua.

"Dia (sekretaris keuskupan) vaksin pertama, ternyata belakangnya dia tertular. Itu sebabnya kita ingatkan bahwa meskipun sudah vaksinasi, tidak berarti tak menerapkan prokes. Teorinya ini kan baru vaksin pertama sebagaimana selalu dijelaskan bahwa vaksin pertama kali itu hanya memperkenalkan tubuh ini vaksin Corona itu, sebabnya diulang hari ke-14," jelas Adonia.

"Fungsi pengulangan hari 14 itu terbentuk antibodi penyuntikan pertama belum ada antibodi, jadi masuk Corona tetap kenal saja. Tapi, kalau sudah dua kali suntik, sudah mantap antibodinya. Misalnya 2 bulan kemudian kena Corona, mungkin positif Corona tidak bergejala lagi karena antibodi sudah lawan dia (Corona)," imbuh Adonia.

Sekretaris keuskupan merupakan satu dari 31 orang di Maluku yang menerima vaksin Corona tahap pertama.*

Artikel Terkait