Nasional

Epidemiolog Sebut 50 Persen OTG Covid-19 Alami Kerusakan Organ

Oleh : Rikard Djegadut - Sabtu, 02/01/2021 16:59 WIB

Virus Corona (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman mengatakan Orang Tanpa Gejala atau OTG tidak sepenuhnya aman. Ia menegaskan riset membuktikan 50 persen di antaranya mengalami kerusakan organ yang serius.

"Tidak bergejala bukan berarti tidak sakit, karena riset membuktikan 50 persen di antaranya memiliki kerusakan organ dan potensi masalah kesehatan jangka panjang," katanya melalui keterangan tertulis, Sabtu (2/1).

Dicky menyebut, penyebaran Covid-19 di Tanah Air saat ini dalam kondisi tidak terkendali. Ini dapat menyebabkan tingkat kematian Covid-19 meningkat.

"Akibat terburuk pandemi tidak terkendali yang dikhawatirkan selain banyaknya kematian adalah timbulnya strain baru yang merugikan," sambungnya.

Sementara itu, masyarakat dengan kondisi komorbid (penyakit penyerta) dan orang lanjut usia semakin terancam jiwanya saat pandemi tak terkendali. Ketika keterpakaian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 penuh, penanganan pasien Covid-19 tidak maksimal.

"Inilah yang akan meningkatkan angka kematian di Indonesia," kata dia.

Dicky mengingatkan, untuk menekan laju penularan Covid-19 perlu kerja sama dari seluruh masyarakat. Masyarakat harus memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, membatasi mobilitas dan interaksi serta menjauh keramaian

"Kita tidak boleh egois, kita tidak boleh merasa baik-baik saja, meski kita bisa merasa sehat tapi bisa jadi kita lah yang menyebabkan kematian saudara, keluarga atau sahabat kita karena kelalaian kita dalam menerapkan protokol kesehatan," tandasnya.*

Artikel Terkait