Bisnis

Lampaui Target, PNM IM Catat Pertumbuhan AUM Rp14,7 Triliun Sepanjang 2020

Oleh : Rikard Djegadut - Senin, 08/02/2021 10:30 WIB

PNM IM Masuk Top 10, Juara AUM Reksadana Syariah secara YoY

Jakarta, INDONEWS.ID - Kabar yeng menyenangkan datang dari PNM Investment Management. Pasalnya anak usah dari PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) itu berhasil membukukan pertumbuhan dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) sebanyak 9% menjadi Rp 14,7 triliun per akhir 2020. Pertumbuhan dana kelolaan tersebut melampaui target yang telah ditetapkan manajemen yakni senilai Rp 13,7 triliun.

“PNM IM melewati tahun 2020 dengan pertumbuhan kinerja yang positif. Bahkan, peningkatan AUM Perseroan masih di atas pertumbuhan rata-rata industri reksa dana,” kata Direktur Utama PNM Investment Management Bambang Siswaji di Jakarta, Jumat (5/2/2021).

Seperti diketahui, hingga akhir 2020, industri reksa dana mencatat nilai aktiva bersih (NAB) sebesar Rp 599,3 triliun atau tumbuh 2,05% dari realisasi periode sama tahun 2019 senilai Rp 587,2 triliun.

Pertumbuhan ini terendah setidaknya dalam 5 tahun terakhir. Menurutnya, pertumbuhan dana kelolaan PNM IM tahun lalu ditopang kinerja dua jenis produk, yakni reksa dana open-end maupun RDPT.

Sepanjang tahun 2020, AUM reksa dana jenis open-end naik signifikan 18% menjadi Rp 5,18 triliun.

“Dengan naiknya nilai dana kelolaan tersebut, kontribusi produk reksa dana jenis open-end meningkat dari sekitar 32% pada 2019 menjadi 35% dari total AUM pada 2020,” katanya.

Selanjutnya, menurut Bambang, walau kondisi ekonomi terdampak pandemi Covid-19, perseroan berhasil meningkatkan dana kelolaan RDPT sekitar 3% menjadi Rp 6,21 triliun sepanjang tahun lalu.

“RDPT masih menjadi penyumbang terbanyak dana kelolaan perseroan setara dengan 42%,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Investasi PNM Investment Management Solahudin menambahkan, capaian kinerja pada 2020 tersebut juga menunjukkan strategi pengelolaan dana yang dilakukan perseroan tepat dan mampu memenuhi kebutuhan sesuai kondisi pasar.

Hal itu juga didukung oleh prinsip kehati-hatian yang sangat dipegang kuat dalam mengelola reksa dana.

"Di tengah kondisi pasar yang kurang kondusif Perseroan lebih fokus mengoptimalkan kinerja produk eksisting secara prudent," jelasnya.
Direktur Operasional dan Keuangan PNM Investment Management Ade S Djajanegara mengatakan, realisasi AUM perseroan tahun lalu telah melampaui target yang ditetapkan manajemen di awal 2020 sebesar Rp 13,7 triliun.

"Capaian kinerja tahun 2020 itu tetap menjadi pijakan strategi yang kuat bagi Perseroan untuk memacu kinerja yang lebih baik ke depan,” ujarnya.

Sedangkan kinerja tahun 2021, Bambang menambahkan, PNM IM optimistis lebih baik dengan pertumbuhan AUM di atas pencapaian tahun 2020. Pertumbuhan juga akan didukung pertumbuhan pesat tnvestor ritel dari kelompok milenial, sehingga memberikan peluang pertumbuhan yang lebih kuat bagi bisnis reksa dana.

Pertumbuhan dana kelolaan juga akan didukung tengah berjalannya pemulihan ekonomi nasional dengan proyeksi kebangkitan sektor riil. Pemulihan sudah terlihat dari kalangan korporasi siap melakukan ekspansi bisnis sehingga akan berdampak positif bagi prospek pasar surat utang yang lebih cerah pada tahun ini.

“Tahun ini, kami optimistis kebutuhan pembiayaan sektor riil akan tinggi lagi. Sehingga, hal ini akan memberikan prospek yang lebih cerah untuk bisnis RDPT,” katanya.

Karena itu, perseroan akan terus menggenjot bisnis RDPT tahun ini. Langkah ini juga sesuai dengan misi perseroan untuk menjembatani pasar modal dengan sektor riil. Bahkan, selama ini sebagai anak usaha BUMN, PNM IM tetap fokus membantu pengembangan pembiayaan sektor riil bidang infrastruktur dan usaha mikro kecil dan menengah *Investor Daily.

 

Artikel Terkait