Nasional

Ini Strategi Ma`ruf Amin Cegah Perceraian di Indonesia

Oleh : Rikard Djegadut - Kamis, 18/03/2021 14:15 WIB

Wakil Presiden Ma`aruf Amin (Kompas)

Jakarta, INDONEWS.ID - Salah satu cara mencegah perceraian yang marak terjadi di Indonesia adalah memberikan pembekalan kepada para calong pasangan sebelum memutuskan menikah. Pembekalasan yang dimaksud berupa konseling.

Hal itu dikatakan Wakil Presiden Ma`aruf Amin dalam sambutannya di acara Pendewasaan Usia Perkawinan untuk Peningkatan Kualitas SDM Indonesia yang disiarkan secara daring, Kamis (18/3).

"Bahkan apabila diperlukan, dibuat aturan bagi calon pasangan perkawinan mesti lulus kelas konseling pranikah. Oleh karena itu, bagi pasangan yang hendak membangun mahligai rumah tangga, hendaknya mempunyai ilmu dan kesadaran untuk itu. Dalam konteks ini perlu digalakkan lagi adanya semacam kelas konseling pranikah," kata Ma`aruf.

Menurutnya, melalui konseling pranikah itu, nantinya kepada tiap calon pasangan akan diajarkan beberapa hal terkait pernikahan seperti misalnya, tujuan dari pernikahan, hingga seluk beluk kesehatan reproduksi dan persalinan.

"Dalam konseling tersebut perlu diajarkan hal-hal paling krusial dalam perkawinan, misalnya tujuan perkawinan, hak dan kewajiban serta cara untuk saling memahami pasangan masing-masing, seluk-beluk kesehatan reproduksi dan persalinan, kesehatan ibu hamil dan anak, dan sebagainya," ucap Ma`ruf.

Kelas konseling pra nikah ini jadi penting dilakukan, mengingat masih tingginya angka perceraian. Merujuk data dari Badilag Mahkamah Agung, penyebab perceraian yang paling besar adalah faktor tidak harmonis, lalu diikuti karena tidak bertanggung jawab, kemudian karena faktor ekonomi, hingga persoalan adanya pihak ketiga.

"Dari semua kasus perceraian yang masuk di Badilag, terbesarnya merupakan kasus gugat cerai dari pihak perempuan, yaitu sebesar 70%. Data-data ini menggambarkan bahwa pengetahuan yang memadai calon pasangan perkawinan menjadi hal yang sangat mendasar," ungkap Ma`ruf.

"Sehingga kebijakan yang diambil untuk meminimalkan kasus perceraian yang begitu tinggi, harus mengarah pada faktor hulu, yaitu kesiapan mental dan pengetahuan calon mempelai untuk membangun sebuah keluarga," kata Ma`ruf.

Artikel Terkait