Nasional

Selamatkan Pancasila dari Radikalisme, Moeldoko Terima Amanah Jadi Ketum Partai Demokrat

Oleh : very - Rabu, 31/03/2021 21:35 WIB

Moeldoko, Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID – Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menolak berkas dokumen permohonan pengesahan kepengurusan Partai Demokrat kubu Moeldoko atau versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatera Utara.

Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Partai Demokrat Pimpinan Dr. Moeldoko, Saiful Huda Ems, SH dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (31/3) mengatakan menanggapi keputusan tersebut, Ketua Umum DPP Partai Demokrat versi KLB Moeldoko menyatakan menghormati keputusan yang diambil Pemerintah terkait kepengurusan Partai Demokrat.

“Ini membuktikan bahwa tidak ada sama sekali intervensi pemerintah dalam persoalan internal Partai Demokrat,” ujarnya.

Keputusan tersebut juga membuktikan bahwa Moeldoko telah difitnah oleh SBY dan AHY yang menuduh pemerintah berada di belakangnya.

“Marilah kita menggunakan cara politik yang cerdas, bersih dan santun, bukan cara cara liar dan menebar kebohongan dan fitnah kepada masyarakat,” ujarnya.

Demikian juga terkait issue miring yang dikembangkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab yang menuduh Moeldoko mau mengkudeta beberapa partai politik lainnya, merupakan fitnah kejam yang sama sekali tidak benar dan telah dibantah langsung oleh pimpinan pimpinan partai bahwa tuduhan itu tidak benar.

Seperti diketahui, kader senior Partai Demokrat telah mendatangi, meminta, dan meminang Moeldoko untuk membenahi Partai Demokrat yang telah bergeser menjadi partai yang tidak lagi demokratis. Dari partai terbuka menjadi tertutup, dari kedaulatan rakyat (meritokrasi) menjadi kedaulatan tirani dan keluargais (Cikeastokrasi).

Dia mengatakan, ideologi radikal tidak dapat kita pungkiri, telah tumbuh subur di tengah-tengah kita. “Ini telah membahayakan masa depan bangsa Indonesia. Pembiaran tumbuhnya kelompok radikal telah memberikan  sinyalemen pertarungan ideologis yang dapat memperuncing disintegritas bangsa melalui politik identitas. Pembiaran kelompok radikal yang tumbuh subur tersebut, telah menimbulkan intoleransi, terkotak kotaknya anak bangsa dan redikalisme yang mengancam masa depan bangsa dan negara kita,” ujarnya.

Karena itu, untuk menyelamatkan Indonesia Emas 2045, demi menyelamatkan demokrasi Pancasila dari rongrongan radikalisme, Moeldoko bersedia menerima amanah sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dengan segala risikonya.

“Ini adalah pilihan politik Bapak Moeldoko secara pribadi. Langkah ini bukan ambisi pribadi Bapak Moeldoko, apalagi hanya sekadar untuk Pemilu 2024. Sekali lagi, ini adalah pilihan demi menyelamatkan Indonesia Emas 2045,” ujar Saiful.

Dikatakannya, negara kita telah mengatur dengan sangat rapi bagaimana sistem penyelesaian konflik partai. Di antaranya ada mekanisme penyelesaian melalui Peradilan Tata Usaha Negara dan Peradilan Negeri.

“Mekanisme hukum itu inshaa Allah akan kami tempuh untuk mendapatkan keadilan sekaligus mengembalikan marwah Partai Demokrat sebagai partai modern, terbuka dan demokratis, menjadi rumah besar bagi seluruh rakyat Indonesia. Mari supremasi hukum kita junjung tinggi bersama sama. Ini juga membuktikan kepada semua pihak bahwa Bapak Moeldoko taat hukum, tidak pernah menyalahgunakan jabatan sebagaimana yang dituduhkan oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.

Karena itu, Moeldoko dan DPP Partai Demokrat menghimbau seluruh kader Partai Demokrat dimanapun berada untuk tetap tenang, solid, bersatu dan menjaga ketertiban di lingkungan masing masing.

“Mari kita tunjukkan kepada masyarakat Indonesia dan dunia bahwa Partai Demokrat adalah partai yang bersih, cerdas, dan santun. Mari kita tunjukkan bahwa Partai Demokrat adalah partai yang memperjuangkan demokrasi berlandaskan Pancasila, yang memperjuangkan nasib rakyat agar makin baik, yang memberi ruang kepada seluruh kader untuk mengembangkan karirnya, yang menjadi partai terbuka untuk seluruh masyarakat Indonesia,” pungkasnya. (Very)

Artikel Terkait