Sosok

Mengenal Sosok Berprestasi Alumni SMA Negeri 3 Teladan Jakarta

Oleh : Rikard Djegadut - Senin, 03/05/2021 12:30 WIB

Sosok Berprestasi Alumni SMA Negeri 3 Teladan Jakarta: Ivan Malik, Chatarina Muliana Girsang dan Indra Purnama

Sosok, INDONEWS.ID - Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Jakarta atau yang biasa dikenal SMA Negeri 3 Jakarta patut berbangga. Pasalnya, dalam usianya yang mendekati 68 tahun, sekolah yang dijuluki SMA Teladan ini sukses mencetak para tokoh.

Jumlah mereka tak terbilang dengan bidang yang digeluti sangat beragam baik di kancah nasional maupun internasional. Selain berkontribusi pada kemajuan bangsa dan mengharumkan nama bangsa, mereka juga tentunya mengharumkan nama almamater tercinta.

Sosok alumni SMA Negeri 3 yang terbilang sukses dalam karirnya itu di antaranya adalah Chatarina Muliana Girsang, Ivan Malik dan Indra Purnama.

Terkait nama yang pertama, ia tercatat membuat sejarah baru dalam dunia pendidikan, terutama di kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pasalnya, ia merupakan wanita pertama yang mendapat kepercayaan pemerintah untuk menduduki jabatan Inspektur Jenderal (Irjen) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Nah, seperti apa kiprah dan kontribusi mereka bagi bangsa dan negara, simak selengkapnya!

Chatarina Muliana Girsang

Perempuan kelahirannya 19 November 1972 ini bernama lengkap Chatarina Muliana Girsang dengan gelar SH, SE, MH.

Demi mempercepat pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim melantik dirinya bersama 3 orang lainnya menjadi tim inti Mendikbud.

Pengangkatan Chatarina Girsang didasarkan pada Keputusan Presiden No 175/TPA Tahun 2019. SDM unggul yang dimaksud adalah memiliki karakter kerja keras, dinamis, terampil, dan menguasai iptek.

Selain satu satu-satunya sosok wanita dalam tim ini, Chatarina merupakan wanita pertama yang mendapat kepercayaan pemerintah untuk menduduki jabatan Inspektur Jenderal (Irjen) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Ia diangkat menjadi Staf Ahli Mendikbud bidang Regulasi Pendidikan dan Kebudayaan.

Perempuan yang memiliki gelar akademik di bidang ekonomi dan hukum ini sebelumnya pernah menjabat sebagai pelaksana tugas Irjen Kemendikbud sekaligus merangkap sebagai staf ahli Mendikbud.

Karir Chatarina sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dirintis dari bawah. Sebelum berkarir di Kemendikbud, Chatarina memiliki catatan panjang berkarir di Kejaksaan.

Ia masuk ke Korps Adhyaksa (kejaksaan) pada tahun 1996 melalui seleksi setelah lulus dari jurusan hukum perdata di Universitas Brawijaya Malang.

Selanjutnya, Chatarina langsung ditugaskan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan sebagai tenaga administrasi.

Kemudian, sekitar tahun 1999, ia menjadi jaksa dan ditugaskan di Kejaksaan Negeri Bekasi. Penugasan ini tak berlangsung lama, hanya sekitar satu bulan.

Chatarina lalu ditarik kembali ke Kejaksaan Agung dan bertugas menjadi jaksa pada staf khusus Jaksa Agung.

Sekitar awal tahun 2002 hingga 2005, ia kembali mendapat tugas. Kali ini ia menjabat sebagai Kepala Sub Seksi Ekonomi Moneter, Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Bekasi pada 2001-2005

Putri dari tokoh marga Girsang - Raja Ulung Girsang di Jakarta ini ditarik dan bekerja di ke KPK selama dua periode sejak tahun 2005.

Pertama kali di lembaga antirasuah itu, ia menjadi Jaksa Penuntut Umum KPK. Ia juga pernah bertugas sebagai Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penuntutan pada Direktorat Penuntutan KPK.

Selanjutnya, ia menjabat sebagai Kepala Biro Hukum KPK. Namanya kian bersinar dan memenuhi halaman depan media Tanah Air baik cetak, daring bahkan TV ketika dirinya mendapuk posisi ini.

Sosoknya menjadi perhatian khalayak, karena memimpin tim kuasa hukum KPK dalam menghadapi permohonan praperadilan penetapan tersangka salah satu petinggi Polri yakni Komisaris Jenderal Budi Gunawan tahun 2015 silam.

Pada 2015, Chatarina kembali “turun gunung” ke Kota Bekasi. Ia ditugaskan institusinya untuk menjadi Kepala Kejaksaan Negeri Bekasi, tepatnya sejak 31 Agustus 2015 menggantikan Enen Saribanon.

Berikutnya, pada tahun yang sama, Chatarina dilantik menjadi Staf Ahli Bidang Regulasi Pendidikan dan Kebudayaan, tepatnya pada 24 Agustus 2015.

Kemudian pada 2020, Mendikbud Nadim Makarim melantiknya menjadi Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan perempuan pertama.

Alumna SMA Negeri 3 Jakarta ini menempuh pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Administrasi Indonesia (STIE YAI) Jakarta dan lulus dengan gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi.

Selain itu, Ia juga menempuh pendidikan hukum bidang perdata di Universitas Brawijaya Malang dan lulus dengan gelar Sarjanaa Hukum.

Kemudian, Chatarina meneruskan pendidikan magister di Universitas Padjajajaran Bandung dan lulus dengan gelar S-2 Hukum.

Ivan Malik

Lulusan Doctoral (PhD) bidang Managemen Keuangan ini merupakan Direktur Utama PT Aerowisata Group, anak usaha dari PT Garudan Indonesia untuk unit usaha hotel.

Ia juga tercatat menjadi President Director PT Bina Inti Dinamika, Director of PT Mirtasari Hotel Development, PT Senggigi Pratama Internasional & PT Belitung Intipermai

Sebelumnya, lulusan Master Financial Management (MM) ini pernah menjadi Direktur Keuangan dan Administrasi PT Hotel Indonesia Natour (Persero); Manageging Finance dan Internal Audit Section for Non-Technical Activities PT Chandra Asri Petrochemical, Tbk.

Alumnus SMA Negeri 3 Jakarta ini juga tercatat pernah bekerja di PT Asuransi Intra Asia dengan tugas Managed Finance and Accounting Department serta sejumlah perusahan nasional dan multinasional lainnya.

Selepas menamatkan pendidikan dari SMA Megeri 3 Jakarta, Ivan mendaftar di Institut Teknologi Bandung dan lulus dengan gelar Sarjana Teknik Sipil pada 1987.

Ia lalu mengikuti pendidikan pada Asosiasi Ahli Managemen Asuransi Indonesia dan lulus dengan gelar sebagai Ajun Ahli Asuransi Indonesia (AAAIK) pada 1997.

Selanjutnya, gelar Master Managemen Keuangan diraihnya dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 2021 dan gelar Doktoral (PhD) diperoleh dari Fakultas dan kampus yang sama pada 2012.

Indra Purnama

Sosok alumnus SMA Negeri 3 Jakarta berikutnya yang berprestasi adalah Indra Purnama. Ia sukses menjalankan Global Reliability Leader Network dan Project Network in EnxxonMobil Chemicals Operation Pte.Ltd.

Dia bertanggung jawab bersama dengan pengembang proyek lainnya untuk pengembangan Rencana Keandalan dan memantau penyelesaian kegiatan atau kiriman rencana Keandalan.

Dalam peran ini, dirinya harus menunjukkan kompetensi teknis yang berfokus pada pengetahuan mendalam tentang proses kerja GRS & OIMS dan keterampilan teknis keandalan khusus seperti studi Ketersediaan, Keandalan dan Pemeliharaan, LCCA, Tinjauan Kekritisan, Penilaian Risiko, dan Seleksi Pekerjaan Berbasis Risiko menggunakan RCM dan metodologi RBI, Analisis Reliabilitas Statistik.

Lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember ini pernah menjadi Reliabilty and Strategy Execution Team Leader di British Petrolium LNG Tangguh Operations.

Dia ditunjuk sebagai pemimpin tim Reliabilitas dan Strategi dengan eksposur pada praktik pemeliharaan dan keandalan di BP LNG.

Ia juga pernah menjadi Maintenance Management System & Reliability Team Lead di Conocophillips Indonesia Ltd., operation Execellence Engineering.

Ia juga tercatat pernah menjadi EAM/ERP PM Functional Consultant & Project Manager di Mincom Indoservices (MIM/ELLIPSE) & Magnus Consulting (SAP).

Indra Purnama merampungkan pendidikan tinggi dengan Gelar Sarjana Teknik Mesin-Teknologi Produksi dari Institut Sepuluh November (ITS) Surabaya pada 1991.

Selanjutnya, Indra meneruskan jenjang pendidikan master di Queensland Univeristy of Technology (QUT) Brisbane, Australia dan lulus dengan gelar Magister Ilmu Teknik (Managemen Teknik) pada 2020.

Hebatnya, Indra lulus dengan IPK 6,5 dari 7 sehingga menghantarkannya menjadi penerima penghargaan Merit Prize dan masuk dalam daftar Dean’s List of Student with Excellent Academic Performance.

Sepanjang karirinya, Indra Purnama mencatatkan sejumlah prestasi antara lain menjadi Anggota Inti Jaringan Global Keunggulan ConocoPhillips untuk Sistem Manajemen Pemeliharaan dan Rekayasa Keandalan.

Perannya adalah menyediakan standar manajemen pemeliharaan dan keandalan serta dukungan untuk Operasi ConocoPhillips Global

Peran pendukung Aplikasi SAP PM untuk ConocoPhillips Business Units (BU) di wilayah Asia Pasifik.

Ia juga sukses mengelola inisiatif RCM (Pemeliharaan Pusat Keandalan) dan RBI (Inspeksi Berbasis Risiko) melalui SAP. Upaya ini membuat ConocoPhillips Indonesia diakui sebagai BU pertama yang menerapkan RCM dan RBI secara penuh untuk menjaga asetnya.

Selain itu, ia berhasil memperkenalkan program pengawetan untuk bahan yang ditebar dan fasilitas baru.

Ia juga berpartisipasi dalam pengembangan dan penetapan Pedoman Kerja Pemeliharaan dan Inspeksi (RPTK) yang diterbitkan oleh BP MIGAS pada tahun 2007

Ia juga aktif menjadi Anggota Asosiasi Alumni Australia dan Anggota Associate Institution of Mechanical Engineers (IMechE) dari Inggris.*(Rikard Djegadut).

Artikel Terkait