Nasional

Tegur Ganjar Berambisi Nyapres, Pengamat Sindir Halus PDIP: Ada Putri Mahkota

Oleh : Rikard Djegadut - Senin, 24/05/2021 18:45 WIB

Ganjar Pranowo dan Puan Maharani (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pengamat politik Ujang Komaruddin menilai dinamika PDIP sebagai gambaran politik yang biasa. Namun, ia menganalisis bahwa dengan sentilan keras itu Ganjar sepertinya sedang diasingkan dan dikunci PDIP.

Sebagaiman diketahiu, dinamika internal PDI Perjuangan menuju agenda politik Pilpres 2024 disorot setelah melayangkan teguran keras yang disuarakan Ketua Bappilu DPP Bambang Wuryanto ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Bambang mencap Ganjar  terlalu berambisi masuk dalam bursar calon presiden 2024.

Apalagi, menurut dia, PDIP sudah terang-terangan mengakui tak mengundang Ganjar di acara konsolidasi di Jawa Tengah karena eks Anggota DPR itu sudah kelewatan dan merasa sok pintar.

"Tidak diundangnya Ganjar dalam acara PDIP di Jateng. Dimana Ganjar posisinya sebaga Gubernur Jateng. Ini menandakan bahwa Ganjar sedang dikerjai oleh elite-elite PDIP," tutur Ujang Minggu, 23 Mei 2021.

Ujang menekankan dari manuver Ganjar memang terlihat yang bersangkutan mungkin memiliki niat nyapres di 2024. Hal ini didukung elektabilitas Ganjar yang bagus di sejumlah survei.

Namun, ia menyebut Ganjar seperti mengecek ombak sendiri tanpa menunggu instruksi partai terutama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Kata dia, Ganjar terkesan lupa bahwa ada putri Megawati, Puan Maharani yang juga digadang-gadang maju di Pilpres 2024.

"Ganjar diasingkan itu karena mungkin juga ada putri mahkota di PDIP yang dipersiapkan diri untuk maju di Pilpres. Puan mungkin akan didorong tuk ikut pencapresan. PDIP sepertinya ingin mengunci Ganjar," jelas Ujang.

Sementara, pengamat politik Hendri Satrio menganalisis sebagai partai pemenang Pemilu 2014 dan 2019, PDIP memiliki perhitungan matang. Ia menekankan posisi Ganjar berbeda dengan Jokowi saat 2014 yang diusung mutlak PDIP.

Hensat, sapaan akrabnya memprediksi memang PDIP lebih condong ke sosok Puan Maharani untuk Pilpres 2024. Dengan konsekuensi seperti itu, menurut dia, Ganjar harus melakukan dua hal yang salah satunya tetap menjaga elektabilitas.

"Ganjar tinggal melakukan dua hal menurut saya. Pertama, menjaga elektabilitas dia tetap tinggi sehingga mendapat dukungan dari masyarakat seperti saat Pak Jokowi yang akhirnya PDIP mendorong dia sebagai capres," tutur Hensat.

Lalu, hal kedua agar Ganjar disarankan tetap berupaya bekerja maksimal sebagai Gubernur Jawa Tengah. "Hal kedua yang dilakukan dia bekerja baik dan bagus. Kalau dia gagal melaksanakan dua hal itu, dia makin terpuruk," kata Hensat.

 

Artikel Terkait