Nasional

Pemerintah Arab Saudi Sebut Ada Mutasi Virus Corona di Negara Itu dan Ketersediaan Vaksin Minim

Oleh : Rikard Djegadut - Senin, 07/06/2021 10:45 WIB

Menteri Media Arab Saudi Majid Al-Qasabi (Foto: Ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID - Pemerintah Arab Saudi segera mengumumkan pelaksanaan musim haji 2021. Menteri Perdagangan Arab Saudi Majid Al-Qasabi yang juga bertindak sebagai Menteri Media mengatakan bahwa vaksin virus Corona (Covid-19) tidak wajib di Arab Saudi.

Ia juga menunjukkan bahwa terdapat mutasi virus covid-19 di negara itu. Sementara di satu sisi, terdapat ketidakpastian seputar vaksin, sehingga telah menyebabkan penundaan pengumuman haji tahun ini.

Al-Qasabi mengumumkan dalam konferensi pers pada Minggu (6/6/2021) bahwa 40% dari populasi Kerajaan telah divaksinasi sejauh ini.

“Jika kita ingin hidup berdampingan, pergi ke pasar dan kembali ke sekolah dan bekerja, kita harus mengambil vaksin,” katanya sembari menjelaskan bahwa sekitar 15 juta dosis yang diberikan sejauh ini.

Menteri Keuangan Arab Saudi mengumumkan bahwa mutasi virus yang terus menerus dan keterlambatan pasokan vaksin di banyak negara, menjadi faktor yang menyebabkan penundaan pengumuman musim haji.

Al-Qasabi mengungkapkan bahwa Menteri Kesehatan dan Haji akan segera mengumumkan rincian tentang musim haji tahun ini.

Dia juga menunjukkan bahwa 97 persen dari tim operasi pembangkit listrik tenaga surya Sakaka adalah orang Saudi.

Al-Qasabi menggambarkan adopsi PBB atas inisiatif Riyadh untuk memerangi korupsi global sebagai langkah positif yang penting.

“Arab Saudi adalah yang pertama di kawasan MENA dan telah maju dalam peringkat global di antara 167 negara dalam pengukuran kepedulian lingkungan,” tambahnya.

Menteri menekankan pada posisi tegas Arab Saudi mengenai perjuangan Palestina dan hak-hak rakyat Palestina.

Artikel Terkait