Nasional

Pakar Komunikasi: Kritik Ibas Bagus, Ada Solusi dan Dukungan ke Pemerintah

Oleh : Mancik - Sabtu, 10/07/2021 15:47 WIB

Pakar Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio.(Dok.Kementan)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pakar Komunikasi Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio, yang akrab dipanggil Hensat, menanggapi kritikan Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) terkait penanganan Covid-19 yang dilakukan Pemerintah akhir-akhir ini.

Kritikan Ibas menuai tanggapan beragam dari berbagai kalangan, termasuk dari partai politik koalisi pemerintah.

Menurut Hensat, kritikan Ibas sangat konstruktif dan solutif. Sebab, selain melakukan kritik Ibas juga memberikan masukan kepada Pemerintah. Misalnya, solusi soal kelangkaan tabung oksigen.

“Tak hanya mengkritik, Ibas juga tawarkan solusi kok. Soal langkanya tabung oksigen, ia menyarankan agar lain kali pemerintah lebih antisipatif. Boleh saja menyumbang tabung oksigen untuk negara lain, tetapi pemerintah harus bisa memastikan kebutuhan dalam negeri terpenuhi saat rakyat membutuhkan. Ini bagus, ada solusi dan dukungan ke pemerintah,” ujar Hensat melalui keterangan tertulisnya kepada media ini di Jakarta, Sabtu,(1/9/2021)

Seperti diketahui beberapa waktu lalu, pemerintah menyumbangkan ribuan tabung oksigen untuk India. Seminggu setelah itu, terjadi kelangkaan tabung oksigen yang mengakibatkan banyak korban yang meninggal akibat tak mendapatkan supplai oksigen yang cukup.

"Betul kata Ibas, kan pandemi ini sudah memasuki tahun kedua. Tidak ada yang mendadak, jadi harusnya bisa diantisipasi,” tambah Hensat.

Demikian juga soal vaksin. Hensat yang juga pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI ini menambahkan, Ibas justru memberi solusi yang baik. Dikabarkan sebelumnya banyak yang masih terpapar virus Covid-19 padahal sudah divaksin lengkap.

Kemudian dalam pernyataannya ia mengatakan, jika vaksin yang sudah digunakan selama ini dianggap kurang manjur, Ibas menyarankan agar pemerintah segera menyediakan vaksin yang lebih baik.

Daripada membeli vaksin yang tidak manjur untuk rakyat. Lalu Ibas juga meminta agar dilakukan prioritas percepatan vaksinasi di kota dan di desa atau daerah ekstrim.

“Ibas justru memberi solusi yang baik. Kan diberitakan banyak yang masih terpapar virus Covid-19 padahal sudah divaksin lengkap. Terus, jika vaksin yang sudah digunakan selama ini dianggap kurang manjur, Ibas menyarankan agar pemerintah segera menyediakan vaksin yang lebih baik. Daripada membeli vaksin yang tidak manjur untuk rakyat. Lalu Ibas juga meminta agar dilakukan prioritas percepatan vaksinasi di kota dan di desa atau daerah ekstrim. Kan bagus sekali saran dan solusi yang diberikan Ibas. Semoga lebih banyak tokoh mau kasih masukan kritis lagi seperti Ibas, agar cepat selesai krisis ini,” Pungkas Hensat.*

Artikel Terkait