Bisnis

Sri Mulyani: Ini Fokus Utama Belanja Pemerintah Pusat pada 2022

Oleh : very - Rabu, 25/08/2021 15:12 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Foto: Antara)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memaparkan fokus utama alokasi belanja pemerintah pusat di DPR RI, pada Rabu (25/8).

Seperti diketahui, RAPBN 2022 menetapkan belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.938,3 triliun. “Tahun 2022 (belanja) harus kembali didesain relatif agak kembali ke dalam normal,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam Raker bersama Banggar DPR RI seperti dikutip Antara.

Sri Mulyani menyebutkan secara rata-rata belanja pemerintah pusat tumbuh 13,5 persen dari 2019 sampai 2021. Seperti diketahui, belanja pemerintah pusat pada tahun 2019 mencapai Rp1.496,3 triliun, kemudian naik pada 2020 yang mencapai Rp1.833 triliun. Dan pada 2021 diproyeksikan mencapai Rp1.927 triliun.

Mayoritas belanja tersebut digunakan untuk penanganan COVID-19 dan bantuan sosial (bansos) karena masyarakat memang membutuhkan belanja-belanja melalui insentif-insentif yang diberikan pemerintah.

Sementara itu pemerintah akan melakukan normalisasi terhadap pemanfaatan anggaran belanja tahun depan seperti untuk Sumber Daya Manusia (SDM) melalui bidang pendidikan, kesehatan dan perlindungan sosial (perlinsos).

“Jadi lebih betul-betul membangun pondasi kesehatan, pendidikan dan perlinsos seperti infrastruktur terutama konektivitas dan ICT yang akan menjadi prioritas,” kata Sri Mulyani.

Dia menjelaskan untuk tahun depan yang merupakan tahun eksepsional menuju konsolidasi fiskal maka fokus utama belanja pemerintah pusat adalah mendukung pelaksanaan reformasi struktural yaitu kesehatan, perlinsos, dan pendidikan.

Kemudian menjadi transisi yang mulus untuk konsolidasi fiskal di 2023, peningkatan sinergi dengan berbagai program prioritas dalam RKP serta pemberian subsidi yang lebih tepat sasaran serta antisipasi mitigasi risiko fiskal dalam pelaksanaan APBN.

Selain itu belanja pemerintah pusat juga fokus untuk mendukung penyelesaian pembangunan infrastruktur strategis, pelaksanaan operasional dan kegiatan sejalan dengan cara kerja baru dan pemanfaatan teknologi informasi. (*)

 

Artikel Terkait